Suara.com - Pemerintah New York, Amerika Serikat, kembali akan membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka di gedung sekolah, merespon kekhawatiran para pengajar terkait pandemi.
Menyadur Channel News Asia, pembelajaran tatap muka yang awalnya direncanakan mulai pada Senin pekan depan, kembali dibatalkan setelah sempat ditunda pada 10 September lalu.
Walikota Bill de Blasio mengatakan keputusan penundaan ulang diambil setelah dua serikat pengajar menyatakan prihatin tentang unsur-unsur protokol yang harus menjamin murid akan aman.
Karenanya, De Blasio mengatakan para siswa di jenjang atas harus menunggu setidaknya hingga 29 September atau 1 Oktober untuk dapat kembali ke kelas. Hingga saat itu, pembelajaran masih menggunakan sistem online.
Baca Juga: Bunuh Bayi Gegara Diabaikan Suami, Ibu Ini Dipenjara 30 Tahun
Kendati demikian, De Blasio tidak menutup kemungkinan ada sejumlah siswa yang diizinkan masuk ke sekolah mulai pekan depan, tapi intesitasnya dibatasi.
Gederasi Persatuan Guru dan Dewan Pengawas & Administrasi Sekolah New York baru-baru ini berpendapat bahwa sekolah tidak siap untuk menerima anak-anak di dalam kelas.
Salah satu permaslahan yang mereka sorot adalah karena faktor kekurangan guru yang membuat situasi sangat memprihatian.
New York sendiri merupakan distrik sekolah terbesar di Amerika Serikat dengan 1,1 juta siswa. Pun satu-satunya kota yang berkomitmen utnuk menawarkan kelas tatap muka musim dingin ini.
Sementara kota-kota lain di AS, seperti Chicago, Houston, Los Angeles, Philadelphia, dan Miami, masih akan menjalankan sistem pembelajaran kelas online.
Baca Juga: Tolak Pakai Masker saat Kebaktian, Pendeta Ini Terinfeksi Covid-19
Presiden AS Donald trump disebutkan mengambil sikap tegas dengan bersikeras akan membuka kembali sekolah, terlepas dari sebaran infeksi virus corona.
Berdasarka laporan Worldometers, Jumat (18/9), AS mencatatkan total 6.874.596 kasus infeksi virus corona dengan 202.213 kematian.