Suara.com - Sejak awal muncul pandemi Covid-19 di Indonesia, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikritik sejumlah kalangan, bahkan ada yang menuntut dia mundur saja dari Kementerian Kesehatan, karena dianggap tidak mumpuni menangani corona.
Tetapi politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul membela Terawan. Ruhut menyebut kalangan yang menginginkan Terawan mundur dari Kementerian Kesehatan sebagai kalangan yang terusik "priok nasinya."
"Yang terganggu kekuasaannya dan periuk nasinya di Kemenkes maunya Letjend Purn TNI AD dokter Terawan Agus Putranto out dengan dalih penyebaran virus corona di lingkungannya. Gimana di DKI kok nggak minta gabenar out, ngeri kali penyebarannya hahaha. Dasar kadrun," kata Ruhut Sitompul melalui akun Twitter @ruhutsitompul.
Sorotan terhadap Terawan makin tajam setelah Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Nasional Pengendalian Bencana Doni Monardo fokus menurunkan kasus Covid-19 di sembilan provinsi dalam waktu dua pekan. Mereka diminta berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Pegawainya Terinfeksi Covid-19, Bappeda Kaltim Tutup Sementara
Kesembilan provinsi yang memiliki sumbangan terbesar terhadap jumlah total nasional kasus Covid-19 yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua (maritim.go.id, Senin (14/9/2020).
Yang menjadi pertanyaan kenapa bukan Terawan yang ditunjuk untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di provisi-provinsi itu.
Ruhut tidak mengomentari soal itu. Dia memuji Luhut yang telah mendapatkan kepercayaan dari Jokowi. Dia mengibaratkan Luhut seperti padi semakin berisi semaki merunduk.
"Pak Luhut Binsar Pandjaitan Jenderal Purn TNI AD Kopasussus Menko Maritim dan Investasi ibarat padi semakin berisi semakin merunduk semua kepercayaan yang diberikan Presiden RI ketujuh Bapak Joko Widodo dikerjakan secara profesional. Maju terus, Tuhan memberkati doa dari kami," kata Ruhut.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Kematian Capai Angka 950 Ribu Lebih