Sekelompok Orang Ganggu Ibadah Jemaat HKBP Serang, Ketum PKPI: Memalukan

Kamis, 17 September 2020 | 20:39 WIB
Sekelompok Orang Ganggu Ibadah Jemaat HKBP Serang, Ketum PKPI: Memalukan
Aksi intoleransi kembali terjadi ketika sekelompok massa mengganggu jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang Baru (KSB) yang tengah beribadah. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi intoleransi kembali terjadi setelah sekelompok massa mengganggu jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang Baru (KSB) yang tengah beribadah.

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono menilai tindakan tersebut sangat memalukan.

Diaz melihat aksi intoleransi yang terus berulang tersebut telah menjadi preseden buruk bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

"Satu kata, memalukan. Mayoritas, minoritas adanya hanya di statistik, saat sensus. Tapi dalam hal kebebasan beragama, semua sama," kata Diaz kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan Lebih Banyak Dibanding Sapi

Selain mengganggu jemaat yang tengah beribadah, sekelompok massa tersebut juga tidak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.

"Umat Kristen yang sedang beribadah dengan protokol kesehatan secara online, sementara sang penganggu sibuk berkerumun dan sebagian tanpa masker," ujar Staf Khusus Presiden itu.

Sebelumnya, sempat beredar sebuah video yang menunjukkan adanya sekelompok orang mendatangi sebuah rumah yang di dalamnya terdapat jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang Baru (KSB). Rumah itu terletak di Perumahan Kota Serang Baru (KSB), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam video memperlihatkan sekelompok massa menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, salah satunya lagu Indonesia Raya. Seorang pria tampak memancing massa untuk mengganggu para jemaat dengan mengajak menyanyi lagu Maju Tak Gentar.

Padahal di dalam rumah tersebut sedang terdapat pendeta dan beberapa jemaat yang tengah beribadah secara daring.

Baca Juga: FKUB Jateng : Kota Solo Zona Merah Intoleran

"Pak, stop, Pak, hei!," ujar seorang pria.

Pendeta dan jemaat tampak tidak menghentikan proses ibadahnya, malah suaranya semakin terdengar hingga ke telinga massa. Massa pun kembali mengganggunya dengan menyalakan speaker.

"Persekusi ibadah kembali lagi. Saudara-saudara kami Nasrani yang sedang melakukan ibadah kembali mendapat perlakuan kesewenang-wenangan," tulis pemilik akun Twitter @daunsirih5 pada Minggu (13/9/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI