Suara.com - Menyikapi penusukan Syekh Ali Jaber yang ramai jadi perbincangan publik, Ustadz Yahya Waloni mengaku geram terhadap teror terhadap ulama.
Dalam video yang diunggah di channel YouTube Abi Barik Lee TV, dengan berapi-api ia mengatakan bahwa darahnya mendidih.
Tidak hanya itu, ia bahkan langsung menuding bahwa yang melakukan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber adalah komunis.
"Hei orang-orang komunis, tunjukkan wajahmu. Jangan bersembunyi dengan menyuruh orang-orang yang tidak cinta agamanya,” katanya dalam video yang diunggah Selasa (15/09/2020) itu.
Baca Juga: Tak Mau Insiden Syekh Ali Jaber Terulang, Banser Siap Jaga Kyai dan Ulama
Dalam video yang direkam di mobilnya itu, Yahya yang mengenakan topi bertuliskan kalimat tauhid terlihat sangat marah.
"Allah takdirkan saya, mengenakan juga jubah Umar bin Khattab. Saya akan memimpin perang jika Allah berkehendak," kata dia sambil menunjuk langit.
Menurutnya, saat ini umat muslim sudah terlalu sabar dengan banyaknya ulama yang dikriminalisasi.
Video berdurasi 13 menit 56 detik itu pun langsung mendapat banyak sorotan dari warganet yang menonton.
"Sang provokator ulung berteriak teriak, orang macam begini kok didengerin, bukan seorang ulama jika suka mengumbar nafsu amarah, ulama tutur katanya penuh kesejukan bukan adu domba hay waloni mulutmu harimaumu," komentat pemilik akun Totok Pur****
Baca Juga: Alpin Peragakan 17 Adegan Penusukan Syekh Ali Jaber
Tidak hanya di YouTube, cuplikan video itu bahkan tersebar sampai ke Twitter setelah diunggah oleh pemilik akun @Uki23.
Sama dengan video utuhnya di YouTube, warganet Twitter juga langsung menanggapi teriakan Yahya Waloni itu.
"Karakter Umar Bin Kathab sebelum memeluk Islam mungkin," cuit @sastro***
"Orang ini kenapa sih, Syekh Ali Jaber aja dah maafin yang nusuknya," kata @puspita***
Di sisi lain, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa ia sudah memaafkan penusuknya.
"Saya tidak suka membalas dendam. Saat kejadian ini rasa saya tenang, jiwa saya adem, tidak ada rasa gelisah. Justru yang saya fokus selamatkan dia (pelaku--red)," kata Syekh Ali Jaber di channel YouTube Deddy Corbuzier.