Selandia Baru Resmi Resesi, Ekonomi Menyusut 12,2 Persen

Kamis, 17 September 2020 | 13:36 WIB
Selandia Baru Resmi Resesi, Ekonomi Menyusut 12,2 Persen
Virus corona atau Covid-19 di Selandia Baru [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selandia Baru resmi masuk ke jurang resesi untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada Kamis (17/9), akibat terhantam pandemi virus corona.

Menyadur Channel News Asia, negara ini mencatatkan adanya penyusutan ekonomi hingga 12,2 persen pada kuarta II 2020.

"Penyusutan 12,2 persen dalam PDB kuartal sejain ini merupakan rekor terbesar di Selandia Baru," ujar badan statistik nasional negara.

Angka 12,2 persen disebutkan masih jauh lebih baik dari yang diprediksi pemerintah pekan lalu yakni 16 persen.

Baca Juga: Survei: Warga Indonesia Pilih Kesehatan Ketimbang Ekonomi Saat Pandemi

Hasil yang lebih baik dari perkiraa awal pemerintah tersebut, menurut Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson, adalah karena kebijakan yang diterapkan Pemerintahan Perdana Menteri Ardern.

Ilustrasi ekonomi menurun (Gerd Altmann/Pixabay)
Ilustrasi ekonomi menurun (Gerd Altmann/Pixabay)

"Para ekonom memperkirakan kuartal September saat ini menunjukkan rekor lompatan kembali ke pertumbuhan ekonomi," beber Robertson.

Periode pelaporan mencakup April hingga Juni, bertepatan dengan penguncian ketat yang dimulai pada akhir Maret dan berangsur longgar pertengahan Mei.

Juru bicara Stats NZ Paul Pascoe mengatakan penutupan perbatasan Selandia Baru sejak 19 Maret juga berdampak pada merosottnya sejumlah sektor ekonomi.

"Industri seperti ritel, akomodasi dan restoran, serta transportasi mengalami penurunan produksi yang signifikan karena mereka yang paling terpengaruh langsung oleh perjalanan internasional dan lockdown nasional yang ketat," kata Pascoe.

Baca Juga: Maksimalkan Kelas Online, Bangladesh Siapkan Kredit Ponsel Tanpa Bunga

Resesi terakhir yang dialami negara ini terjadi pada 2008-2009. Hingga tahun tiga bulan pertama tahun ini, Selandia Baru mencatat pertumbuhan kuartalan non-stop sejak 2010.

Kepala ekonom Kiwibank Jarrod Kerr menyebut skala penurusan kuartal Juni belum pernah terjadi sebelumnya. "Ini traumatis," katanya.

"Eskpor jasa terhalang dan turun 40 persen pada kuartal tersebut, konsumsi turun 12 persen, dan investasi terpangkas 20 persen," imbuhnya.

Berdasarkan laporan Worldometers, Kamis (17/9), Selandia Baru mencatatkan total 1.809 kasus infeksi virus corona dengan 25 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI