Suara.com - Seorang wanita menyampaikan keluhan terkait razia PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sedang marak digelar di DKI Jakarta. Ia kena razia PSBB gara-gara menurunkan masker 2 detik saja.
Keluhan tersebut diunggah oleh pemilik akun Instagram @evani_jesslyn pada Selasa (16/9/2020). Video itu pun viral di media sosial.
Evani mengaku saat itu sedang dalam perjalanan untuk meeting. Ia naik mobil sendiri dan memakai masker.
Lantaran merasa pengap, wanita itu menurunkan maskernya sebentar, hanya 2 detik. Ia bahkan tidak melepas pelindung mulut dan hidung tersebut.
Tiba-tiba, petugas yang melakukan razia mendatangi dan meminta Evani untuk berhenti. Wanita itu lalu digiring ke posko.
"Nah, memang lagi apes tadi, pas lagi nyetir sambil mikir bahan meeting kan, saya narik masker sedikit karena agak pengap gitu, terus tiba-tiba disuruh mlipir sama petugas," cerita Evani.
"Sampai bingung lho, saya salah apa. Terus disuruh ke posko. Pas di posko, banyak yang ketangkep dan pada complain juga karena ada yang kena abis minum terus ketangkep," imbuhnya.
Ia juga menyayangkan kondisi posko razia PSBB yang justru membuat banyak orang berkerumun. Dalam unggahannya Evani tak lupa menyebut akun media sosial resmi milik Pemeritnah Provinsi DKI Jakarta.
"Untuk pihak @dkijakarta dan aparat yang menjalankan tugas mohon pertimbangan saat menarik orang-orang saat razia. Tadi saya sendiri menyetir di dalam ruangan yang tertutup dan aman malah disuruh keluar dari mobil, kenapa malah menggiring saya kedalam situasi yang tidak aman karena saya disuruh berkumpul di satu tempat bersama puluhan orang lainnya yang terjaring razia karena bernapas, makan atau minum di dalam kendaraan pribadi," tutur Evani.
Baca Juga: Nasib Video Viral Mbak Ida yang Jadi Gunjingan Warganet, Begini Kata Polisi
Ia melanjutkan, "Dan apabila kami diwajibkan menaati peraturan, saya berharap agar para petugas juga menggunakan masker secara benar (saya justru baru ngeh ada yang pakai masker di bawah hidung karena banyak yang DM), dan juga peraturan jaga jaraknya juga harus dijalankan".