Suara.com - Pemerintah Suriah mengecam Amerika Serikat dengan menyebutnya sebagai negara 'nakal' setelah Presiden Donald Trump terang-terangan ingin membunuh Bashar al-Assad.
Rencana Trump untuk membunuh Presiden al-Assad disebut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Suriah membuat AS tak ada benanya dengan kelompok teroris.
"Pengakuan Trump atas langkah tersebut menegaskan bahwa pemerintah AS adalah ... negara yang nakal," kata kementerian luar negeri Suriah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SANA.
"Itu mengejar taktik yang sama dengan kelompok teroris seperti pembunuhan dan pembunuhan," tambahnya, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.
Pemerintah Suriah naik pitam setelah Trump mengaku ingin membunuh al-Assad saat diwawancarai Fox and Friends pada Selasa (16/9/2020).
Dalam acara tersebut, Presiden AS ke-45 itu mengatakan bahwa rencananya ditentang oleh Menteri Pertahanan, Jim Mattis pada 2017 silam.
"Saya lebih suka membawanya keluar. Saya sudah menyiapkannya," kata Trump.
"Mattis tidak ingin melakukannya. Mattis adalah jenderal yang sangat dilebih-lebihkan, dan aku melepaskannya."
Trump dilaporkan mempertimbangkan untuk membunuh al-Assad setelah presiden Suriah tersebut diduga melancarkan serangan kimia terhadap warga sipil.
Baca Juga: Digertak Donald Trump, Iran Balik Ancam Amerika Serikat
Pada April 2017, serangan gas sarin di kota Khan Sheikhoun yang dikuasai pemberontak menewaskan lebih dari 80 orang.