Ragam dan cakupan tema pemikiran, ilmu, dan kegiatan Cak Nun sangat luas. Di antaranya seperti dalam bidang sastra, teater, tafsir, tasawuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain sebagainya.
Selain sebagai seorang penulis, dirinya juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, cendekiawan, ilmuwan, sastrawan, aktivis-pekerja sosial, pemikir, dan kyai. Banyak orang mengatakan bahwa sosok Cak Nun adalah seorang manusia multi-dimensi. Bagaimana menurut Anda?
Diketahui, Cak Nun berkarya sejak akhir tahun 1969, yaitu pada usia 16 tahun. Mulai tahun 1975, karya-karyanya telah dibukukan.
Buku-bukunya terentang dalam berbagai jenis seperti esai, puisi, naskah drama, cerpen, musik puisi, quote, transkrip Maiyahan, hingga wawancara. Buku yang diterbitkan pada tahun 1980-an dan 1990-an, 20 sampai 30 tahun setelahnya masih diterbitkan ulang karena dipandang masih kontekstual dengan situasi dan kondisi kehidupan di Indonesia. Sangat menarik, bukan?
Nah, itulah profil Emha Ainun Nadjib yang dirangkum Suara.com.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama