Suara.com - Puluhan petugas polisi di Jerman diskors usai kedapatan bergabung dalam sebuah grup WhatsApp yang berisi pesan-pesan propaganda Neo Nazi.
Menyadur New York Times, otoritas berwenang telah meminta 29 polisi di negara bagian Rhine-Westphalia Utara untuk menyerahkan lencana dan senjata mereka pada Rabu (15/9).
Menteri dalam negeri Rhine-Westphalia Utara, Herbert Reul mengatakan puluhan polisi itu terlibat dalam pesan-pesan grup WA yang menurutnya "busuk" itu.
"Kamu berbicara tentang Neo Nazi yang paling buruk dan menjijikan, rasis, serta kebencian terhadap pengungsi," ujar Reul.
Baca Juga: Warga Batam Tewas Diduga Disiksa Polisi, Kepala Dibungkus Lakban
Penyelidikan mengungkap grup-grup itu berisi pesan ofensif termasuk gambar Adolf Hitler dan swastika, foto seorang pengungsi di kamar gas, hingga mencemooh penembakan seorang pria kulit hitam.
Polisi-polisi itu, sambung Reul, mayoritas bekerja di beberapa titik di kawasan yang sama di Muelheim an der Ruhr.
Menteri menyebut grup-grup propaganda itu telah ada sejak lama, salah satunya berasal dari 2012.
Perilaku para petugas polisi ini terungkap usai salah ponsel seorang personel disita karena dugaan kebocoran informasi.
"Kami harus mengajukan pertanyaan yang tidak menyenangkan pada diri kami sendiri. Siapa yang tahu tentang ini? Mengapa ini ditoleransi selama bertahun-tahun? Oleh siapa?" tandas Reul.
Baca Juga: Cabuli Anak Majikan Berulang Kali, Pria 20 Tahun Ditangkap Polisi