Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan Basuki Tjahaja Purna Alias Ahok dan Erick Thohir adalah dua orang yang tengah dalam kondisi kesasar.
Menurutnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan Menteri BUMN ini bak metro mini keluyuran di media sosial, seperti tidak akan sampai pada tujuan.
Opini tersebut disampaikan Fahri Hamzah lewat cuitan akun Twitternya, pada Rabu (16/9/2020).
"Ahok dan Eric sama-sama nyasar," tegas Fahri.
Baca Juga: Ustaz yang Dulu Dijuluki Kadrun Ceramahi Ahok: Anda Tak Bikin Gaduh Negeri
"Yang satu sudah agak siuman tapi yang satu masih asyik salah jurusan. Metro mini keluyuran di media sosial kayaknya gak bakal sampai tujuan," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Fahri Hamzah juga menuturkan tentang betapa pentingnya untuk mengetahui tujuan sebuah lembaga dibuat dan didirikan.
Tidak hanya itu, soal posisi dan arah tujuan lembaga pun menurutnya perlu untuk dipahamkan. Apabila tidak, bisa jadi akan menemukan kesulitan berat di tengah jalan.
"Kalau kita gak pernah baca UUD, gak bisa memimpin lembaga negara. Baca aja gak cukup. Kita mesti tahu kenapa sebuah lembaga dibuat dan didirikan," ucap Fahri, dikutip suara.com.
"Kalau gak pernah paham negara ya ginilah. Di tengah jalan teriak sendirian," lanjutnya.
Baca Juga: Ahok Singgung Kadrun, Coba Tebak Roy Suryo dan Fadli Zon Reaksinya Gimana?
Selain itu, Politisi Partai Gelora ini menyebut bahwa Erik dan Ahok adalah titipan. Keduanya dianggap sebagai hasil penunjukan.
"Hanya pejabat 'elected' yang bukan titipan kemudian 'selected'. Mereka berdua ini 'appointed'. Jadi duduk bareng sesama orang nyasar. Siapa tahu bisa ketemu Arah Baru," kata Fahri.
Ahok Bongkar Aib Pertamina
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengeluarkan banyak pernyataan pedas tentang Pertamina yang diunggah dalam akun Youtube POIN. Ahok blak-blakan soal buruknya tata kelola Pertamina.
Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina sejak 22 November 2019, mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina.
Keputusan bisnis Pertamina seringkali tidak masuk akal dalam kalkulasi bisnis. Akibatnya, Pertamina harus menanggung utang yang jumlahnya cukup besar.
Ahok mencontohkan, kebijakan manajemen Pertamina yang rajin mengakuisisi sumur minyak di luar negeri. Pembelian ladang minyak dilakukan dengan utang.
“Sudah ngutang 16 miliar dolar AS, tiap kali otaknya minjam duit terus, saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus,” terang Ahok seperti dikutip dari tayangan yang diunggah akun Youtube POIN dilihat pada Rabu 16 September 2020.
Diungkapkan Ahok, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina sebaiknya fokus mengeksplorasi ladang minyak di dalam negeri.
“Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini,” ucap Ahok.
Jengkel soal kilang minyak Pria yang kini akrab disapa BTP ini kemudian berujar, contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak.
Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun. Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.
“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit,” ujar Ahok.