Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon mengusulkan agar ulama dapat pengawalan ketat saat ceramah. Hal itu perlu dilakukan guna mencegah adanya aksi penganiayaan seperti yang dialami Syekh Ali Jaber.
Usulan tersebut disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.
"Sebaiknya mulai sekarang setiap ceramah, para ulama dikawal dan dijaga ketat," kata Fadli seperti dikutip Suara.com, Kamis (17/9/2020).
Usulan Fadli Zon tersebut bukan tanpa alasan. Penjagaan terhadap ulama yang sedang melakukan ceramah perlu dilakukan untuk meminimalisir adanya penganiayaan yang dilakukan terhadap ulama.
Baca Juga: Sebelum Jadi Korban Penusukan, Syekh Ali Jaber Punya Firasat Begini
Sebab, Fadli Zon menyebut ada banyak 'orang gila' yang berkeliaran di luar sana.
"Banyak 'orang gila' berkeliaran," ungkap Fadli Zon.
Ditusuk saat Ceramah
Syekh Ali Jaber sebelumnya ditusuk oleh orang tidak dikenal saat tengah berdakwah di Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandarlampung, Minggu (13/9/2020) kemarin.
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 17.15 WIB saat Syekh Ali Jaber tengah berdialog dengan jamaah.
Baca Juga: Penusuk Syekh Ali Jaber Gangguan Jiwa, Mahfud: Buktikan di Pengadilan
Tiba-tiba, seorang pria tidak dikenal menghampiri Syekh Ali Jaber dan menusukkan pisau hingga mengenai lengan bahu kanannya.
Akibat penyerangan tersebut Syekh Ali Jaber mengalami luka sobek hingga dijahit sebanyak 10 jahitan.
Motif Penusukan
Polisi telah meringkus Alpin Adrian (24), pemuda yang menjadi pelaku kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
Dari hasil pemeriksaan sementara, motif Alpin menikam ulama itu saat berceramah karena kerap terbayang wajah korban.
Dalih itu karena pelaku mengaku kerap melihat Syekh Ali Jaber di televisi.
"Pemeriksaan dari tersangka tadi malam dalam pengakuannya dia itu rasanya merasa sering melihat di televisi itu aja. Sehingga dia merasa terbayang-bayangi wujud atau fisik Syekh Ali Jaber, sehingga dia melakukan tindakan tersebut. Itu yang ada di alam pikiran dia," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsya saat dihubungi, Senin.
Namun demikian, polisi tak langsung percaya dengan ucapan yang dilontarkan tersangka saat menjalani pemeriksaan.
Polisi mengaku masih menyelidiki motif di balik aksi penusukan tersebut.
"Makanya ini harus sesuai dong antara fakta yang terjadi maupun dari keterangan tersangka kan harus sesuai," imbuhnya.