Suara.com - Lego berjanji bahwa produk mainnya tidak lagi terbuat dari plastik pada tahun 2030 demi mendukung penggunaan bahan yang berkelanjutan.
Menyadur Sky News, Rabu (16/9/2020) pembuat mainan asal Denmark menginvestasikan 310 juta poundsterling (Rp 5,9 triliun) dalam upaya membuat bagian-bagian Lego menggunakan bahan yang berkelanjutan.
Selama lima tahun, tim yang terdiri lebih dari 150 insinyur dan ilmuwan telah menguji banyak bahan nabati dan daur ulang yang berbeda.
Penelitian tersebut merupakan sebuah tantangan saat harus menemukan bahan yang dapat saling menempel namun bisa terlepas dengan mudah sesuai dengan ciri khas Lego.
Baca Juga: Prancis dan Inggris Main Malam Ini, Berikut Jadwal Liga UEFA Nations League
Eksekutif Lego Tim Brooks mengatakan perusahaan telah menguji cara menggunakan bio-polietilen, sejenis plastik yang terbuat dari etanol yang diproduksi dengan menggunakan tebu.
Tetapi prototipe awal tidak berjalan dengan baik - dan beberapa di antaranya harus dibongkar menggunakan tang dan kunci pas.
"Kesulitannya adalah membuat potongan agar memiliki warna yang sama, kilau yang sama, suara yang sama," tambah Brooks.
Pada 2015, Lego mengumumkan investasi 116 juta poundsterling (Rp 2,2 triliun) untuk pengembangan bahan berkelanjutan untuk produknya, dan perkiraan menyarankan Lego menggunakan 90.000 ton plastik dalam produknya setiap tahun.
Lego juga telah mengumumkan bahwa mereka akan membuang kantong plastik di set kotaknya, yang saat ini digunakan untuk tempat setiap potongan Lego.
Baca Juga: Hasil UEFA Nations League, Belgia Tekuk Tuan Rumah Denmark 2-0
Keputusan itu diambil setelah menerima surat dari anak-anak yang peduli dengan dampak lingkungannya.
Mulai tahun depan, kantong plastik tersebut akan diganti dengan kantong kertas dan perusahaan berharap dapat sepenuhnya menyelesaikan peralihan pada tahun 2025.
"Kami telah menjajaki alternatif untuk beberapa waktu dan semangat serta gagasan dari anak-anak menginspirasi kami untuk mulai membuat perubahan," kata kepala eksekutif Niels B Christiansen.
Perusahaan tersebut mengatakan kantong kertas akan dapat didaur ulang dan lebih mudah dibuka oleh anak-anak.
Merek-merek besar lainnya juga telah mencari cara untuk mengurangi penggunaan plastik karena pelanggan menjadi lebih peduli tentang dampak lingkungan.
Pembuat monopoli Hasbro juga telah mengumumkan rencana untuk menghilangkan plastik dalam kemasannya.