Cegah Penyebaran Covid-19, Malaysia Tak Ingin Terburu-buru Buka Perbatasan

Rabu, 16 September 2020 | 18:56 WIB
Cegah Penyebaran Covid-19, Malaysia Tak Ingin Terburu-buru Buka Perbatasan
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Facebook.com/Muhyiddin Yassin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan terburu-buru membuka kembali perbatasan negara untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Menyadur Channel News Asia, Rabu (16/9/2020) Malaysia justru akan meningkatkan pengawasan dan memperketat perbatasan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Muhyiddin akan meningkatkan upaya pemeriksaan masuknya imigran ilegal untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Perdana Menteri Muhyiddin mengatakan bahwa tindakan ketat seperti itu diperlukan untuk melindungi negara dan rakyatnya dari virus corona baru, meskipun kontrol perbatasan yang lebih ketat akan menimbulkan sedikit kesulitan, terutama bagi warga Malaysia yang berurusan dengan luar negeri.

Baca Juga: Semangat Prajurit TNI Penjaga Perbatasan Republik Indonesia

"Kita harus mencapai keseimbangan yang baik antara melindungi kehidupan dan mata pencaharian semua orang Malaysia," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi tentang situasi Covid-19, dikutip dari Channel News Asia.

Sejumlah warga berjalan di taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020).  [ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman]
Sejumlah warga berjalan di taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020). [ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman]

Perbatasan Malaysia ditutup kecuali untuk tujuan bisnis, termasuk untuk investasi dan pendidikan, dengan kepatuhan ketat terhadap prosedur operasi standar yang ditetapkan.

Perdana menteri mengumumkan bahwa total 1.017 pengunjung asing ke negara dinyatakan positif Covid-19 dari 3 April hingga 15 September.

Dia mengatakan situasi Covid-19 di negara lain menunjukkan bahwa beberapa negara sekarang menghadapi gelombang baru, dan menekankan bahwa hal yang sama dapat terjadi di Malaysia jika lengah.

Selain tindakan yang diambil oleh pemerintah, praktik norma baru di masyarakat merupakan faktor terpenting dalam upaya memutus rantai penularan, kata Muhyiddin.

Baca Juga: Keasyikan Dugem, 183 Orang Alami Hal Tak Terduga

"Saya berharap kita semua tetap kuat, ulet dan disiplin dalam menghadapi pandemi. Ingatkan diri kita sendiri untuk terus menumbuhkan norma baru tersebut dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Muhyiddin Yassin juga mengaku masih bimbang dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19 baru yang lumayan terlihat belakangan ini.

"Sepanjang 14 hari yang lalu, sebanyak 615 kasus baru telah dicatatkan," ujar Muhyiddin dikutip dari Antara News.

Menurut data Kementerian Kesehatan Malaysia melalui website resminya hingga Rabu (16/9/2020), terdapat 10.0031 kasus, terdapat penambahan 62 kasus baru.

Total kasus kematian akibat virus corona di Malaysia masih di angka 128 kasus, sedangkan 9.235 pasien dinayatakn sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI