Banjir Kabupaten Melawi di Tengah Pandemi, Warga Ngungsi di 10 Lokasi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 16 September 2020 | 18:24 WIB
Banjir Kabupaten Melawi di Tengah Pandemi, Warga Ngungsi di 10 Lokasi
Ilustrasi banjir. (Pixabay/Hermann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir yang terjadi sejak Minggu (13/9/2020) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, mengakibatkan 720 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Melawi telah melaporkan dalam sepekan terakhir terjadi banjir dua kali, Minggu (6/9/2020) dan Jumat (11/9/2020).

Dalam keterangan yang diterima Suara.com dari  Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, merujuk data yang dikeluarkan Pusdalops BNPB, Rabu (16/9/2020), pukul 15.15 WIB, banjir meluas hingga 10 kecamatan dan mengakibatkan 22.072 kepala keluarga (88.288 jiwa) terdampak, selain itu juga berdampak pada 20.460 rumah serta 196 unit fasilitas umum.

Kesepuluh kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Pinoh Selatan, Kecamatan Sayan, Kecamatan Sokan, Kecamatan Nanga Pingo, Kecamatan Pinoh Utara, Kecamatan Tanah Pinoh Barat, Kecamatan Tanah Pinoh, Kecamatan Menukung, Kecamatan Ella Hilir, dan Kecamatan Belimbing Hulu.

Baca Juga: Kalbar Masuk Zona Kuning COVID-19, Hampir 1.000 Orang Positif Corona

Tim Reaksi Cepat  BPBD Kabupaten Melawi telah berkoordinasi TNI dan Polri dan aparat desa setempat untuk melakukan assesment.

Bantuan logistik mulai didistribusikan oleh PMI Kabupaten Melawi sebanyak 190 paket bahan makanan di Kecamatan Pinoh Utara. BPBD Provinsi Kalimantan Barat mendistribusikan 50 paket logistik ke kecamatan Sayan.

Sementara itu menurut prakiraan cuaca Dasarian II dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi masih akan terjadi di Kabupaten Melawi.

Menyikapi potensi yang masih tinggi, BNPB mengimbau masyarakat agar waspada potensi hujan yang disertai petir dan siap siaga mengantisipasi dampak fenomena alam lainnya, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Selain itu, BNPB meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.

Baca Juga: Gubernur Sutarmijdi Minta DAMRI Bantu Transportasi Wisata di Kalbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI