Suara.com - Sejak tanggal 14 September 2020 ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
PSBB ulang tersebut diteken oleh Anies seiring angka kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta yang setiap hari terus mengalami kenaikan.
Atas keputusan itu, Anies Baswedan langsung dihujani kritikan dari berbagai kalangan mulai dari kepala daerah, artis hingga para menteri di kabinet bentukan Joko Widodo.
Anies lantas tidak tinggal diam dan angkat suara terkait kritikan yang mengarah kepadanya.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club di TvOne, Anies mengungkapkan tanggapannya soal kritikan tersebut.

"Selamat malam Pak Gubernur. Sudah dengar pengantar dari saya. Kalau suara di luar katanya Pak Gubernur dikeroyok. Gimana ceritanya?" tanya Karni Ilyas saat menghubungi Anies, Selasa (15/09/2020).
"Lebih seru bang kalau dikeroyok," jawab Anies dalam episode yang mengangkat tema "Gubernur Anies Akhirnya Menarik Rem Kompromi” itu.
Anies menambahkan, pihaknya sudah ancang-ancang memberi tahu soal pemberlakuan PSBB sejak 4 Juni lalu.
Oleh sebab itu, lanjut dia, saat kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, maka sebenarnya bukanlah suatu hal yang mendadak dan tidak dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.
Baca Juga: Kerap Bandingkan Data Corona, PDIP: Narasi Anies Serang Kebijakan Pusat
"Demi keselamatan warga Jakarta, jadi memang dari awal saya sudah sampaikan bahwa ada opsi rem darurat," imbuhnya.