Mahfud MD Sebut 92 Persen Pilkada Dibiayai Cukong, Ini Respons Fahri Hamzah

Rabu, 16 September 2020 | 12:37 WIB
Mahfud MD Sebut 92 Persen Pilkada Dibiayai Cukong, Ini Respons Fahri Hamzah
Fahri Hamzah (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fahri Hamzah, Politisi Partai Gelora merespons ucapan Mahfud MD yang mengatakan bahwa 92 persen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dibiayai oleh cukong.

Respons tersebut disampaikan oleh Fahri Hamzah lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (16/9/2020). Eks anggota DPR RI ini bertanya solusi dari fenomena yang tengah terjadi ini.

"Pak @mohmafudmd yth, setelah bapak bilang kemarin 92% pilkada dibiayai cukong, maka solusinya apa pak?" ujar Fahri.

Menurutnya, solusi atas hal tersebut pun perlu untuk segera diketahui lantaran juga menjadi isu yang penting.

Baca Juga: PAN Dukung Pasangan Lain di Pilkada Kukar, AYL: Saya Ditipu

"Pengen tahu karena ini juga isu penting. Cc @polkuhamRI, " sambungnya.

Tangkapan Layar Cuitan Fahri Hamzah (Twitter/@fahrihamzah).
Tangkapan Layar Cuitan Fahri Hamzah (Twitter/@fahrihamzah).

Cuitan Fahri Hamzah ini berangkat dari Mahfud MD yang menyebut bahwa 92 persen calon kepala daerah dibiayai oleh cukong.

Ucapan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemananan (Menkopolhukam) ini disampaikan dalam acara Konferensi Pers bertajuk 'Memastikan Pilkada Sehat: Menjauhkan Covid-19 dan Korupsi' yang ditayangkan oleh akun YouTube PUSaKO FHUA pada Sabtu (12/9/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD menuturkan tentang temuan terkait kasus korupsi menjelang Pilkada. Salah satunya soal calon yang dibiayai oleh Cukong.

"Calon-calon itu [pilkada] 92 persen dibiayai oleh cukong dan itu melahirkan korupsi kebijakan," ungkap Mahfud.

Baca Juga: Sengketa Dukungan PAN Kukar, Muhib : SK Dukungan AYL Sudah Dicabut

Menurutnya, korupsi kebijakan lebih berbahaya daripada korupsi uang.

"Kalau korupsi uang bisa dihitung, sedang kalau kebijakan dalam bentuk lisensi susah," lanjutnya.

Hingga artikel ini dibuat, unggahan @fahrihamzah tersebut telah disukai oleh 315 pengguna Twitter dan mengundang berbagai reaksi warganet.

"Emang barang baru? Solusinya apa? Ganti rakyat. Selama rakyatnya masih bisa dibeli selembar dua lembar rupiah, jangan harap praktik itu hilang," kata salah seorang warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI