Suara.com - Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo terus menjadi sorotan. Apalagi ketika gelombang kedua virus corona mulai terjadi, Doni yang bertugas menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kerap tampil di layar kaca. Simak profil Doni Monardo berikut.
Kebijakan Doni Monardo terkait gelombang kedua Covid-19 ramai dibicarakan netizen di sosial media sejak Sabtu (12/9/2020) lalu. Banyak yang menyayangkan kenapa harus terjadi PSBB lagi di Jakarta. Tak sedikit pula yang berharap ini yang terakhir.
Berikut adalah profil Doni Monardo, mantan pasukan elit Kopassus hingga Paspampres ini sedang menjadi sorotan.
Merangkap Sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19
Baca Juga: Doni Monardo: Satgas Covid-19 Dilibatkan saat Penyusuan Pergub PSBB Jakarta
Tak hanya bertugas sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Doni Monardo juga merangkap sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di bulan Maret 2020. Posisi Gugus Tugas di bawah koordinasi BNPB. Tim ini dibentuk khusus oleh pemerintah. Pihak-pihak yang terlibat ialah kementerian, lembaga, dan unit pemerintah yang lain.
Latar Belakang Keluarga Doni Monardo
Doni Monardo diketahui sebagai jenderal bintang tiga yang pertama kalinya dipilih menjadi Kepala BNPB Indonesia. Doni Monardo merupakan keturunan dari Polisi Militer, Letnan Kolonel Nasrul Saad. Ibunya, Roeslina fokus menjadi ibu rumah tangga.
Semasa remaja, Doni Monardo menyelesaikan pendidikan dasarnya di Lhokseumawe. Lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer Nasional, dan tercatat sebagai lulusan angkatan tahun 1985. Pada tahun 1992, Doni Monardo menikahi Santi Ariviani.
Perjalanan Karier Doni Monardo
Baca Juga: Siap Bawa Pasien Corona ke Hotel, Doni Monardo: Anies Jangan Lagi Pakai GOR
Perjalanan karier Doni Monardo dalam militer diawali dari tergabung ke dalam kesatuan pasukan elit Kopassus, sejak tahun 1986 hingga 1998. Ia punya pengalaman bertempur berhadapan dengan kelompok separatis Fretilin di Timor-Timur dan GAM di Aceh.
Kariernya di Kopassus berjalan selama 12 tahun. Pada tahun 1999, Doni Monardo ditugaskan ke Batalyon Raider di Pulau Dewata Bali sampai tahun 2001.
Lalu pada 2004, Istana memanggil Doni Monardo untuk menjadi Paspampres, mengawal aktifitas Presiden. Setelah menjadi Paspampres, tahun 2010 Doni dipercaya sebagai Danrem 061/Surya Kencana selama satu tahun hingga 2011.
Singkat cerita, setelah tahun 2018, Doni Monardo tak terlibat di militer. Dia mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal Wantannas mulai dari 2018-2019. Selanjutnya, disusul dengan jabatan sebagai Kepala BNPB lalu Ketua Gugus Tugas Percepatan COVID-19 di bulan Maret 2020.
Demikian profil Doni Monardo, sosok yang punya peran penting dalam menangani kasus Covid-19 di Indonesia.
Kontributor : Mutaya Saroh