Suara.com - Kabar terbaru datang dari Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Senin (14/09/2020).
Dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube POIN, ahok secara blak-blakan membongkar tabir di balik layar PT Pertamina.
Ahok secara mengejutkan menyebut bahwa selama ini di Pertamina ia bukanlah sebagai pengawas seperti yang diketahui publik.
"Saya bukanlah pengawas melainkan eksekutor," kata Ahok dengan berapi-api.
Baca Juga: Erick Thohir: Tenaga Kesehatan Divaksin Covid-19 Lebih Dulu di Akhir Tahun
Selain itu, ia menganalogikan keberadaan komisaris di BUMN ibarat surga lewat neraka belum masuk.
Sebab, Ahok menambahkan, semua keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menentukan Key Performance Indicators (KPI) yakni penilaian kinerja dewan komisaris dan direksi dilakukan di kementerian BUMN.
Oleh sebab itu, Ahok dengan berani menyarankan agar kementerian BUMN dibubarkan saja.
"Harusnya Kementerian BUMN itu dibubarkan sebetulnya, kita harus membangun semacam TEMASEK, Indonesia Incorporation," tegas Ahok.
Lebih mengejutkan lagi, Ahok mengatakan bahwa mayoritas komisaris di Pertamina adalah titipan oknum-oknum yang melakukan lobbying ke menteri.
Baca Juga: Bagaimanakah Nasib Perusahaan BBM di Tengah Gempuran Mobil Listrik?
"Jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri, karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, video Ahok di channel YouTube POIN tersebut telah ditonton lebih dari 900 ribu kali.
Kolom komentar video itu pun langsung disambut oleh suara-suara dari warganet yang menanggapi pernyataan Ahok.
"Tetap jujur dan tulus, pasti Allah menolong negara ini," kata Joyfull Life.
"Mantap Pak Ahok, berantas, semoga sehat selalu dilindungi Allah Swt," sambung Eggi Elggi.
"Saya bangga dengan semangatmu Pak Ahok maju terus Pak Ahok Tuhan bersamamu," ujar Jumin Sistro beri tanggapan senada.