Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus positif covid-19 secara nasional mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan itu sebesar 10,4 persen per 15 September 2020.
"Pada satu minggu terkakhir jumlah kasus Covid 19 mengalami kenaikan sebesar 10,4 persen," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa (15/9/2020).
Wiku menuturkan, kenaikan kasus positif terjadi di lima wilayah Indonesia.
Pertama di Provinsi Aceh, kasus Covid-19 naik 69,3 persen, yang semula 423 kasus menjadi 716 kasus. Kedua di Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 52,7 persen, semula 1.566 kasus menjadi 2.991 kasus.
Baca Juga: Sekda DKI Saefullah Positif Corona, Anies Sebar Pesan Memohon Doa
Ketiga di Provinsi Riau kasus Covid-19 naik 41,4 persen dari 846 kasus menjadi 1.196 kasus, keempat Jawa Barat naik sebesar 19,5 persen dari 1.585 kasus menjadi 1.894 kasus dan kelima kenaikan kasus Covid-19 terjadi di Provinsi DKI Jakarta naik 5,2 persen dari 7.294 menjadi 7.674
Kemudian Wiku memaparkan kelima provinsi dengan insiden kasus tertinggi dengan laju peningkatan kasus per 100 ribu penduduk.
Pertama di DKI Jakarta yaitu 415,4 per 100 ribu penduduk, kedua di Kalimantan Selatan 217,75 per 100 ribu penduduk, ketiga Provinsi Gorontalo 185,07 per 100 ribu penduduk, keempat di Provinsi Sulawesi Utara 1,48 per 100 ribu penduduk, dan Bali 147,34 per 100 ribu penduduk.
Karenanya kata Wiku, kasus Covid-19 di Indonesia belum selesai. Sehingga ia meminta masyarakat tetap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Hal ini menunjukkan bahwa Kasus covid belum selesai di Indonesia dan beberapa daerah yang kami sampaikan tadi masih memiliki laju peningkatan kasus yang cukup tinggi per 100.000 penduduk," kata Wiku.
Baca Juga: RS Swasta di Bekasi Kekurangan Ruangan Isolasi, Apa Dampaknya?
"Kenaikan ini harus bisa ditekan sehingga tidak menambah kasus lagi," sambungnya.
Penambahan kasus Covid-19 per 15 September kata Wiku, sebanyak 3.507 kasus. Kemudian jumlah kasus aktif 55.000 dengan presentase 24,4 persen, dimana kasus aktif dunia yakni 24,57 persen.
Sedangkan jumlah kasus sembuh mencapi 161.065 atau 71,6 persen dan jumlah kasus meninggal 8.965 orang atau 4 persen.
"Jumlah kasus meninggal akumulasinya 8.965 atau 4 persen angka persen ini masih di atas rata-rata kasus meninggal dunia yaitu 3,16 persen," katanya.