Fakta Baru! Siswi Tewas Dibunuh Ibu karena Susah Diajari Belajar Online

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 17:24 WIB
Fakta Baru! Siswi Tewas Dibunuh Ibu karena Susah Diajari Belajar Online
Kuburan misterius di Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku,Lebak. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misteri penemuan kuburan misterius yang ternyata berisi jasad seorang bocah perempuan di Lebak, Banten, akhirnya terkuak.

Bocah itu adalah Keysya. Dia tewas akibat dianiaya  kedua orang tuanya, Lia Handayani (26) dan Imam Safi'e (37).

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, alasan pasutri itu tega menganiaya anak kandungnya hingga tewas lantaran korban sulit saat belajar online.

"Ibu kandungya itu melakukan pemukulan lebih dari lima kali hingga anaknya Keysya Safiyah (8) kelas I SD meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma di Lebak, Senin (14/9/2020).

Baca Juga: Kejam! Bocah Keysya Kerap Disiksa Ibu Kandung Hingga Tewas Dikubur di Lebak

Ia mengatakan, pelaku merasa kesal melihat anaknya sulit untuk belajar secara online, sehingga mendapat penganiayaan dari ibu kandungnya sendiri.

Menurut dia, pelaku mulai mencubit dan memukul lebih dari lima kali menggunakan gagang sapu dan korban hingga terjatuh ke lantai.

Melihat anak kembarnya itu tak berdaya merasa panik dan mengajak suaminya Imam Safi'e untuk pergi ke Kabupaten Lebak, Banten.

Pelaku suami isteri itu menggunakan sepeda motor dari Jakarta ke Lebak bersama adik kembarnya dengan membawa jasad anaknya dimasukkan dalam kardus.

Setelah tiba di kampung halaman, Rabu (26/8), pelaku ziarah ke neneknya, sekaligus menguburkan anaknya secara diam-diam di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cipalabuh Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Dibunuh di Pejompongan, Ayah Bonceng Mayat Si Kembar Keysya ke Lebak

"Beruntung, warga mencurigai kuburan itu dan dibongkar ternyata jasad anak berikut pakaianya," katanya seperti dilansir Antara.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pelaku itu kerapkali melakukan penganiayaan terhadap Keysya Safiyah.

Bahkan, tim penyidik mendapat file di telpon genggam pelaku yang memperlihatkan foto korban dengan luka lebam di bagian mata dan bibir.

"Pelaku kerapkali melakukan penganiayaan jika anaknya kesulitan belajar secara online," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI