Suara.com - Kisah perjuangan seorang kakek berusia 64 tahun yang sehari-hari berjualan celengan di sekitar Stasiun Pondok Cina Depok tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, lika-liku kehidupan kakek tersebut membuat haru publik. Bagaimana tidak, ia telah banyak berkorban untuk istri dan anaknya. Sampai ia harus menahan lapar dan tinggal di jalanan.
Cerita kakek penjual celengan ini awalnya dibagikan oleh pemilik akun TikTok @piotaya pada Selasa (1/9/2020). Namun, @piotaya di hari-hari berikutnya ia membuat beberapa part lain karena masih banyak cerita yang harus dipublikasikan.
Dalam video yang telah diputar sebanyak 127.600 kali tersebut, terlihat seorang pria paruh baya duduk di emperan sebuah bangunan bersama dengan dua buah keranjang berisi celengan.
Baca Juga: Video Anak Pejabat Pamer Mobil Dinas, Warganet: Balikin ke Rakyat
Menurut cerita yang dituturkan @piotaya, kakek tersebut selalu bekerja keras dari siang hingga malam lantaran harus menghidupi istri dan anaknya.
"Umur dia sudah 64 tahun, hidup sendirian di depok. Dia rela tidak makan seharian demi bisa kirim uang ke istrinya di kampung," kata @Piotaya.
Dia bilang tiap hari tidur di emperan bengkel Suzuki. tp masih tersenyum tegar. Dia juga diusir oleh pemilik kosan.
Meski begitu, kakek yang menjual celengannya seharga Rp 10.000 ini tetap merasa bersyukur atas rezeki yang Tuhan berikan kepadanya.
"Walaupun susah rasanya hidup, tapi semua terasa nikmat saat bisa bersyukur. Mau cuma makan 2 biji gorengan seharian saja terasa nikmat" tutur kakek kepada si perekam video.
Kisah perjuangan kakek tersebut membuat haru @Piotaya dan sejumlah warga TikTok lainnya, sehingga muncul inisatif untuk membeli secara rombongan dagangan dari kakek ini.
Baca Juga: Viral Mobil Jip Merah Nekat Zigzag di Jalan, Warganet: Latihan Apa Ya?
Namun selepas penggalangan dana, ternyata si kakek sempat menghilang begitu saja. @Piotaya dan suami sampai mencarinya kemana-mana, termasuk ke JPO Margo lantaran salah seorang warga TikTok menginfokan bahwa si kakek sesekali terlihat di sana.
Pencarian akhirnya berhenti karena si kakek ternyata muncul kembali di dekat Stasiun Pondok Cina. Ternyata, kakek berusia 64 tahun ini selama beberapa hari pulang ke daerah asalnya yakni Purwakarta.
Bukan tanpa sebab, kakek ini pulang lantaran dadanya sedang sakit. Hal ini bisa jadi merupakan efek samping dari seringnya tidur di jalanan dan terkena angin malam.
Ternyata, selama ini kakek tersebut tinggal di jalanan, di emperan bengkel Shuzuki. Hal ini lantaran dirinya diusir oleh pemilik kosan lama karena tidak sanggup membayar sewa.
Unggahan @Piotaya telah disukai oleh lebih dari 21.100 pengguna Twitter dan mendapat ratusan komentar. Beberapa warga TikTok mengaku pernah membeli dagangan kakek ini.
"Aku pernah beli juga waktu dia masih mangkal di Jembatan Margo City, beliau sangat ramah dan menghargai aku padahal cuma bisa melebihkan dikit," ujar salah seorang warganet.
"Bapak ini dulu yang jualannya di bawah Jembatan Penyeberangan Detos bukan sih? Aku pernah beli yang Doraemon dan Upin Ipin, soalnya aku cari di situ udah tidak ada lagi," timpal warganet lainnya.
Selain itu, sejumlah warganet juga mengaku terharu melihat perjuangan kakek yang rela tidur di jalanan demi mengirim uang ke anak dan istri. Namun, mereka juga takut apabila si kakek terkena paru-paru basah akibat harus terkena angin malam dan tidur di emperan toko setiap hari.
"Kak mungkin kalau bisa kasih jaket buat bapaknya. Soalnya angin malam tidak baik, apalagi kalau tidur di emperan gitu," sahut Sherinaaa.
"Tolong yang dekat lokasi, bapaknya dibawaa ke klinik takutnya karena sering tidur di emperan jadi sakit," sambung Yunny.