Syeikh Ali Jaber Ditusuk, Novel Sindir Pensiunan Jenderal Benci Ulama

Selasa, 15 September 2020 | 12:02 WIB
Syeikh Ali Jaber Ditusuk, Novel Sindir Pensiunan Jenderal Benci Ulama
Wasekjen PA 212, Habib Novel Bamukmin (Suara.com/Chyntia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menilai aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sudah tersistem dan menjurus kepada rasis lantaran mengincar ulama keturunan Timur Tengah.

Ia justru mencurigai adanya campur tangan pensiunan jenderal yang menurutnya tidak menyukai ulama.

"Saya melihat atas kejadian penusukan Syekh Ali jaber Ini sudah rangkaian percobaan pembunuhan ulama atau penyerangan ulama yang sudah tersistem," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Selasa (15/9/2020).

"Modusnya sekarang kepada ulama keturunan Timur Tengah dan ini sudah menjurus kepada rasis dan fasis karena memang ada jenderal pensiunan sebagai penjilat Istana sangat tidak suka terhadap ulama keturunan Timur Tengah khususnya dan ulama umumnya," tambah ia.

Baca Juga: Gus Miftah Geram Warganet Salahkan Jokowi Soal Penusukan Syekh Ali Jaber

Novel mengamini kalau pensiunan jenderal yang dimaksud itu memanfaatkan pemuda-pemuda polos untuk melancarkan aksi terornya.

Modusnya pun serupa ketika sudah ditangkap maka akan dinyatakan sebagai pengidap gangguan jiwa supaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dihentikan.

"Iya benar dan buntut buntutnya si pelaku dinyatakan gila agar berhenti pengusutan terhadap rantai keterkaitan otak atau aktor utamanya," ucapnya.

Meski begitu, ia tetap meminta aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut secara profesional tanpa terburu-buru menyumpulkan pelaku gangguan jiwa.

"Kalau tidak masyarakat akan melakukan pembalasan tersendiri kepada biang kerok rusaknya negeri ini khususnya terhadap partai yang sudah jelas diduga sebagai sarang komunis," pungkasnya.

Baca Juga: Bagaimana Awal Syekh Ali Jaber Memutuskan Menjadi WNI?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI