Dikenal dekat dengan Presiden
Syekh Ali Jaber mengakui kalau bisa menjadi WNI berkat dukungan Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menjabat sebagai Presiden.
“Ya (kewarganegaraan Indonesia dari) Bapak Presiden SBY. Sebenarnya saya tidak memilih, ketika saya datang ke Indonesia kunjungan silaturahmi saja. Ketika saya mendapat kesempatan salat Maghrib di Masjid Agung Sunda Kelapa, saya diajak sama satu sahabat untuk salat di masjid. Kebetulan saat saya di sana bertemu dengan pengurus masjid yang mendorong saya menjadi imam,” kata dia.
“Kebetulan saya jadi imam beliau tersentuh dan minta lagi. Cuma visa saya sebagai orang asing bisa habis tapi ternyata mereka bisa membantu untuk tinggal,” Syekh Ali Jaber menambahkan.
Kemarin sore, Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber. Mahfud senang karena keadaannya sudah membaik setelah terkena tusukan pisau dapur ketika sedang memberikan tausiyah.
”Pemerintah menjamin kebebasan ulama untuk terus berdakwah amar makruf nahi munkar dan saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan kepada para ulama yang berdakwah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di era Covid-19,” katanya seperti dilansir Antara.
Syekh Ali Jaber, menurut Mahfud, adalah ulama yang banyak membantu pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin, Islam sebagai rahmat dan sumber kedamaian di dunia, Islam wasathiyyah.
“Jadi Syekh Ali Jaber adalah ulama yang aktif membantu pemerintah yang bahkan pernah berceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Presiden SBY, dan pimpinan lembaga negara lainnya,” katanya.
Kemudian, Mahfud mengatakan pelaku kekerasan terhadap tokoh agama adalah musuh kedamaian dan perusak kebersatuan. Dia meminta aparat hukum mengadilinya secara transparan. Kemudian dibongkar jaringan-jaringannya yang mungkin ada di belakangnya.
Baca Juga: Kutuk Pembunuhan Ulama dan Penusukan Syekh Ali Jaber, FPI: Itu Cara PKI