Kutuk Pembunuhan Ulama dan Penusukan Syekh Ali Jaber, FPI: Itu Cara PKI

Selasa, 15 September 2020 | 11:13 WIB
Kutuk Pembunuhan Ulama dan Penusukan Syekh Ali Jaber, FPI: Itu Cara PKI
Syekh Ali Jaber ditusuk
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengutuk keras aksi pembunuhan imam masjid di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dan penusukan Syeikh Ali Jaber.

Mereka kompak menyebut tindakan tersebut dilakukan dengan cara PKI.

Hal tersebut disampaikan melalui sebuah pernyataan sikap bersama yang diteken oleh tiga pimpinan organisasi massa berbasis Islam tersebut.

"Kami FPI, GNPF dan PA 212 mengecam dan mengutuk keras aksi pembunuhan Imam Masjid di Oku Sumsel dan percobaan pembunuhan terhadap Syekh Ali Jaber di Lampung yang menggunakan cara dan gaya PKI," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).

Baca Juga: Penikam Syekh Ali Jaber Diduga Gila, Kriminolog: Bisa Saja Diperalat Orang

Kemudian mereka lantas menginstruksikan laskar, jawara, pendekar dan brigade serta umat Islam lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga ulama serta tokoh yang istiqomah dalam berjuang melawan kezaliman dari serangan dan ancaman gerombolan pembenci Islam.

Dengan adanya peristiwa itu pula, FPI, GNPF dan PA 212 menyerukan kepada umat Islam untuk memberlakukan hukum adat dan hukum qishos.

Hal tersebut dimintanya apabila hukum negara tidak bisa ditegakkan terhadap para pelaku percobaan pembunuhan kepada para ulama dan tokoh di Indonesia.

Lebih lanjut mereka juga mengimbau kepada seluruh ulama, pengasuh pondok pesantren, pengurus masjid dan musala, serta panitia tabligh agar tidak sungkan berkoordinasi dalam pengamanan acara dengan FPI, GNPF Ulama dan PA 212 serta jaringan ANAK NKRI.

"Menyerukan kepada segenap umat Islam Indonesia untuk siaga jihad melawan segala bentuk propaganda dan makar serta rongrongan neo PKI kapan saja dan di mana saja."

Baca Juga: Zaman Soeharto Kasus Kekerasan ke Ulama Nggak Nonjol, Beda Dengan Sekarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI