Suara.com - Pemberitaan soal Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini tengah santer terdengar. Baru-baru ini, Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi pun angkat suara terkait dengan posisi MUI.
Menurutnya, masih banyak orang yang baru tahu dan tercerahkan bahwa MUI adalah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) setelah ia mempublikasikannya.
"Banyak orang yang baru tahu dan tercerahkan setelah saya publikasikan bahwa MUI itu adalah LSM," tulis Teddy di akun Twitternya, Senin (14/9/2020).
Sebelumnya, Teddy Gusnaidi menyampaikan pernyataan yang berisi bahwa MUI adalah LSM.
"Apakah MUI itu agama? Bukan, MUI hanya LSM. Apakah benar? Ya benar, wong MUI sendiri mengakui bahwa mereka LSM kok. Anehnya walau sudah mengakui mereka LSM, tetapi kaum cabul tetap tidak terima kalau MUI itu LSM. Tetap ngamuk-ngamuk kaya bijinya keinjak onta," kata Teddy pada Sabtu (12/9/2020).

Tidak hanya itu, Polisi PKPI ini juga menulis sejumlah poin tentang tanggapan MUI yang dirasa tidak menjawab statementnya.
"Jawaban MUI sama sekali tidak membantah maupun menjawab statement saya. Apakah MUI malu mengakui saya benar? Apakah MUI takut jika membenarkan pertanyaan saya, bisa menyakiti kelompok yang menyalahkan saya? LSM model apa ini?" kata Teddy, dikutip suara.com Selasa (15/9/2020).
Menurut Teddy, disinformasi semacam ini jangan dibiarkan, sebab salah satu tugas MUI adalah memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat.
"Uniknya, info yang diberikan Sekjen MUI dalam klarifikasi hanya komisi fatwa, padahal di LSM MUI itu ada 12 komisi dan 10 lembaga selain tentu pengurus dewan pimpinan MUI. Kenapa hanya 1 komisi saja yang diberikan namanya? Apakah malu memberikan nama-nama dewan pimpinan MUI?" ujar Teddy.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk, Din Syamsuddin Minta Jokowi Turun Tangan
Lebih lanjut, Teddy menanyakan apakah MUI malu menyebut nama-nama pengurusnya sepertu Tengkuzul, Yusuf Martak, dan lain-lain.