Abaikan Perintah Karantina, Seorang Wanita Dituduh Sebarkan Virus Covid-19

Senin, 14 September 2020 | 20:27 WIB
Abaikan Perintah Karantina, Seorang Wanita Dituduh Sebarkan Virus Covid-19
Petugas kesehatan Jerman mendata sekaligus melakukan swab test COVID-19 terhadap warga di Mamming pada 27 Juli 2020.[AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita asal Amerika Serikat dituduh sebagai penyebab timbulnya kluster penyebaran Covid-19 baru di sebuah hotel di Jerman.

Menyadur Mirror, Senin (14/9/2020) seorang wanita yang bekerja untuk Edelweiss Lodge and Resort mengalami gejala sakit tenggorokan dan menjalani tes Covid-19.

"Wanita itu memiliki gejala dan pergi ke tempat pengujian, dan dia diminta untuk tetap di karantina karena gejalanya. Tapi dia tidak melakukan itu." jelas Stephan Scharf, juru bicara hotel.

Belum diketahui apakah wanita tersebut tertular virus di resor Alpine atau selama perjalanannya ke Yunani.

Baca Juga: Pertama Kali sejak Perang Dingin, Jerman Uji Ribuan Sirene Tanda Bahaya

Pihak hotel mengatakan wanita itu diperintahkan untuk mengisolasi diri selama dua minggu ketika dia dinyatakan Covid-19 pada 7 September.

Ilustrasi pesta yang dihadiri ratusan orang.[Unsplash/Aditya Chinchure]
Ilustrasi pesta yang dihadiri ratusan orang.[Unsplash/Aditya Chinchure]

Namun, wanita tersebut justru pergi berpesta pada malam berikutnya setelah ia menjalani tes bersama rekannya, kata pejabat di Garmisch-Partenkirchen.

Dia mengunjungi pub Irlandia dan bar koktail di Garmisch, termasuk karaoke, dan diduga bertanggung jawab atas gelombang infeksi.

Pejabat negara bagian Bavaria menyalahkan wanita Amerika Serikat berusia 26 tahun tersebut setelah ditemukan 37 kasus virus corona baru di Garmisch-Partenkirschen, dekat perbatasan Jerman dengan Austria, dalam satu hari.

Menurut laporan kantor berita Der Tagesspieggel Setidaknya 24 orang di Edelweiss Lodge and Resort terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Cegah Turis Asing Masuk, Jerman Perpanjang Penutupan Perbatasan

Markus Söder, presiden Bavaria, mengatakan kepada wartawan bahwa kluster baru tersebutmenunjukkan betapa kecerobohan dan ketidakrasionalan membahayakan orang lain.

Akibat tindakannya yang dianggap ceroboh dan sembrono, wanita itu dapat dijatuhi hukuman denda yang signifikan.

"Denda yang sangat tinggi bisa dijatuhkan terhadap wanita itu," jelas Markus. Saat ini, untuk setiap orang yang mengabaikan anjuran karantina mandiri akan dikenakan denda hingga 2.000 euro (Rp 35,4 juta).

Menteri Dalam Negeri Bavaria Joachim Herrmann mengatakan wanita itu "sembrono" dan menginstruksikan para pejabat untuk mengimbau kepada siapaun yang bertemu dengan wanita itu harus karantina mandiri.

Terletak sekitar 50 mil barat daya Munich, Edelweiss Lodge and Resort dimiliki oleh Departemen Pertahanan AS dan digunakan secara eksklusif oleh anggota dan keluarga mereka.

AS memiliki beberapa situs militer yang tersebar di seluruh Jerman.

"Beberapa anggota staf Edelweiss Lodge and Resort dinyatakan positif Covid-19. Sebagai tindakan pencegahan, anggota staf yang kontak langsung dengan anggota staf yang positif juga telah dikarantina," jelas pihak hotel dalam sebuah pernyataan dikutip dari Mirror.

"Fasilitas tersebut bekerja dengan profesional medis Angkatan Darat AS dan pejabat medis lokal untuk mengendalikan situasi dan melakukan pelacakan kontak." jelasnya.

Edelweiss Lodge and Resort ditutup selama dua minggu mulai Senin (14/9) untuk mencegah menyebarnya virus menjadi lebih luas.

"Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan para tamu resor, staf, dan masyarakat sekitar adalah prioritas utama." tegas pihak hotel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI