Cerita Syekh Ali Jaber Ngantri Sambil Doa untuk Ketemu SBY di Singapura

Siswanto Suara.Com
Senin, 14 September 2020 | 16:53 WIB
Cerita Syekh Ali Jaber Ngantri Sambil Doa untuk Ketemu SBY di Singapura
Syekh Ali Jaber (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suatu hari di tahun 2019, Ani Yudhoyono sedang menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura. Di ruang tunggu duduk seorang lelaki yang terus menerus berdoa.

Lelaki itu duduk di antara orang-orang yang sedang menunggu giliran untuk bertemu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Di belakang lelaki yang terus menerus berdoa, duduk politikus Partai Demokrat Andi Arief. "Orang itu Syekh Ali Jaber," kata Andi Arief.

Andi Arief menghormati Syekh Ali Jaber. Dia menceritakan peristiwa itu kembali setelah ulama asal Arab Saudi itu baru selamat dari maut usai ditusuk pemuda bernama Alpin Adrian ketika sedang memberikan tausiyah di Bandarlampung, Minggu (14/9/2020), sore. 

Baca Juga: Mahfud Md Tak Percaya Penusuk Syekh Ali Jaber Orang Gangguan Jiwa

"Saya duduk di ruang tunggu rumah sakit di Singapore saat menengok Ibu Ani. Di depan saya ada yang terus berdoa sambil menanti antrian ke ruang atas bertemu Pak SBY. Orangnya sederhana, terpanggil menengok Ibu Ani karena Ibu Negara yang meneduhkan, orang itu Syech Ali Jaber," kata Andi Arief melalui akun Twitter.

Tak hanya Andi Arief, kasus penikaman terhadap Syekh Ali Jaber membuat banyak orang prihatin.  Ustaz Abdul Somad turut menaruh perhatian pada apa yang dialami sahabatnya: Syekh Ali Jaber.

Setelah kejadian, UAS mengunggah foto ketika dia dulu bertemu dengan Syekh Ali Jaber. UAS memujinya sebagai seorang tokoh agama yang memiliki banyak kelebihan, di antaranya dakwah-dakwahnya disampaikan dengan santun.

"Senang mengenal mereka berdua, hafal al-Qur'an, dakwahnya santun, akhlaq mereka luar biasa. Semoga Allah mengangkat derajat mereka," kata UAS melalui akun IG yang dikutip Suara.com.

Syekh Ali Jaber merupakan salah satu tokoh agama yang berkontribusi besar membantu pemerintah Indonesia dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin.

Baca Juga: Polisi: Penusuk Syekh Ali Jaber Tidak Terpapar Radikalisme

Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Syekh Ali Jaber turut membantu satgas Covid-19 untuk sosialisasi pembatasan jemaah datang ke masjid ketika awal Covid-19 merebak.

"Syekh Ali Jaber ulama yang aktif bantu pemerintah, pernah ceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Jokowi, Presiden SBY, dan pimpinan lembaga negara lainnya," kata Mahfud.

Paranormal Samijan alias Mbah Mijan juga menjadi pengagum Syekh Ali Jaber. Dia tak bisa mengerti kenapa Alpin Adrian (24) bisa melakukan penyerangan seperti itu.

"Astagfirullah, Ustadz Syekh Ali Jaber ulama panutan saya ditusuk orang tak dikenal, saya sedih kalau dengar kabar begini, suka bingung dengan isi otak pelaku," kata Mbah Mijan di Twitter yang dikutip Suara.com.

Mbah Mijan memposting video detik-detik penusukan terhadap Syekh Ali Jaber ketika sedang memberikan kajian. Mbah Mijan menyebut pelakunya: "sakit jiwa emang nih pelaku!!!"

Setelah mengetahui kabar tersebut, Mbah Mijan mengatakan langsung kontak dengan rekan-rekannya di Lampung.

Dari rekan-rekannya, Mbah Mijan mendapat kabar kalau luka tusukan pada lengan kanan Syekh Ali Jaber sudah mendapat perawatan medis.

Alpin sekarang sedang menjalani proses pemeriksaan kejiwaan.

Siang tadi, rumahnya digeledah polisi dan tidak ditemukan barang-barang yang mengarah ke keterlibatan pada jaringan radikalisme.

Kendati demikian, Mbah Mijan tetap berharap kepada polisi untuk menelusuri sampai tuntas. "Usut sampai tuntas ndan," kata Mbah Mijan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI