Teman Sekelas Positif Covid-19, Putri Raja Spanyol Jalani Isolasi Mandiri

Senin, 14 September 2020 | 15:46 WIB
Teman Sekelas Positif Covid-19, Putri Raja Spanyol Jalani Isolasi Mandiri
Ilustrasi karantina. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri Raja Spanyol, Raja Felipe, menjalani karantina mandiri setelah teman sekelasnya dinyatakan positif Covid-19.

Menyadur The Straits Times, kabar tersebut disampaikan pihak kerajaan pada Sabtu (12/9) bahwa Putri Leonor, pewaris takhta Kerajaan Spanyol, telah dikarantina setelah seorang teman sekelas di sekolahnya dinyatakan positif Covid-19.

Putri Raja Felipe yang baru berusia 14 tahun tersebut akan menjalani tes Covid1-9 seperti siswa lain di kelasnya di sekolah Santa Maria de los Rosales, Madrid.

Raja dan Ratu Letizia akan melanjutkan tugas kerajaan mereka untuk saat ini, kata juru bicara keluarga kerajaan, ketika Spanyol berjuang untuk mengendalikan lonjakan kasus virus corona.

Baca Juga: Ahli Waris Tahta Kerajaan Spanyol Jalani Isolasi Mandiri, Positif Covid-19?

Delapan juta siswa-siswi di Spanyol kembali ke sekolah minggu lalu tetapi beberapa sekolah telah menutup setelah siswanya dinyatakan positif Covid-19.

Sementara pihak berwenang di Galicia menunda dimulainya semester selama seminggu untuk siswa berusia 14 hingga 18 tahun.

Protes dan petisi semakin meningkat di seluruh Spanyol untuk menuntut tindakan kesehatan dan keselamatan yang lebih baik di sekolah.

Jajak pendapat Ipsos internasional pada bulan Juli menemukan bahwa sebagian besar orang tua di Spanyol akan kembali membatasi anak-anak bersekolah, dengan satu dari empat lebih memilih untuk menunggu empat hingga enam bulan sebelum mengantarkan mereka kembali ke sekolah.

Untuk menghadapi kekhawatiran tersebut, pihak berwenang telah memberikan jaminan keamanan dan ancaman sanksi.

Baca Juga: Guru Positif Corona, Spanyol Tutup Sekolah di Basque

"Kembali ke sekolah itu aman," kata Perdana Menteri Pedro Sanchez Selasa (1/9).

"Jelas bahwa 'bebas risiko' tidak ada selama pandemi tetapi ada risiko yang dapat kita hindari: pengucilan sosial karena tidak pergi ke sekolah." sambung Perdana Menteri.

Fernando Simon, koordinator darurat kementerian kesehatan, mengatakan tidak ada tempat yang bebas risiko dan bahwa anak-anak dapat tertular virus di taman, dari sepupu mereka atau melalui orang dewasa yang tertular di tempat kerja.

"Kami tidak bisa membiarkan anak-anak kami berada dalam gelembung," katanya, dalam sambutan yang digaungkan akhir pekan ini oleh Menteri Pendidikan Isabel Celaa.

"Tempat teraman adalah di sekolah dan manfaat berada di sana jauh lebih besar daripada kemungkinan risikonya," katanya kepada radio publik RNE Spanyol.

Banyak yang takut menyekolahkan anak mereka akan membahayakan anggota keluarga yang lebih tua di negara di mana satu dari empat keluarga tinggal dengan kerabat yang berusia di atas 65 tahun.

"Saya ingin menghormati hukum tetapi jika saya harus memilih antara menyelamatkan hidup mereka atau orang tua saya, dan mengantar anak-anak saya kembali ke sekolah, itu tidak perlu dipikirkan lagi," kata Pablo Sanchez, ayah lima anak kepada AFP.

Spanyol melaporkan 4.708 infeksi virus corona baru pada hari Jumat, menjadikan total kumulatifnya menjadi 566.326, tertinggi di Eropa barat, karena total jumlah kematian Covid-19 naik menjadi 29.747.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI