Maksimalkan Kelas Online, Bangladesh Siapkan Kredit Ponsel Tanpa Bunga

Senin, 14 September 2020 | 15:46 WIB
Maksimalkan Kelas Online, Bangladesh Siapkan Kredit Ponsel Tanpa Bunga
Ilustrasi smartphone (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Bangladesh akan memberikan bantuan kredit untuk pengadaan ponsel bagi siswa tidak mampu, merespon kebijakan kelas online akibat pandemi virus corona. '

Menyadur Anadolu Agency, Senin (14/9/2020), otoritas perguruan tinggi mencatatkan puluan ribu mahasiswa tak memiliki ponsel dan menjadi sasaran untuk program kredit ini.

Badan pengatur perguruan tinggi, University Grants Commision (UGC) telah mengantongi sekitar 23 ribu informasi siswa yang tak tidak memiliki smartphone.

"Hingga 9 September 2020, kami telah memiliki daftar 23.587 mahasiswa dari 38 universitas negeri untuk pinjaman ini," ujar Kamal Hossain, direktur UGC.

Baca Juga: Tuntut Kucuran Dana, Ribuan Tenaga Medis Belgia Turun ke Jalan

Melalui kredit ponsel ini, sambung Kamal, pihaknya akan memberikan pinjaman tanpa bunga senilai USD 119 atau sekitar Rp 1,7 juta, hingga USD 178 atau sekitar Rp 2,6 juta kepada para mahasiswa yang membutuhkan.

Ilustrasi belajar dari rumah (Shutterstock)

"Siswa akan menikmati relaksasi membayar pinjaman kapan saja selama masa pendidikan mereka," beber Kamal.

Selain itu, UGC juga akan menyediakan pake internet bulanan khusus seharga USD 1,19 atau sekitar Rp 17 ribu bagi para siswa, guna memastikan partisipasi optimal dalam kelas online.

"Kami berharap presensi mahasiswa di kelas online terus meningkat setelah peluncuran paket internet baru," katanya.

Mahasiswa belakangan mulai menyuarakan keprihatinan tentang keadilan dalam menyiapkan daftar murid yang membutuhkan.

Baca Juga: Mulai Jumat, Israel Terapkan Lockdown Nasional Selama Tiga Minggu

"Hampir satu bulan lalu kami diberikan formulir yang ahrus diisi nama, nomor telepon, alamat email, dan pendapatan tahunan ayah," ujar Md. Hasib, mahasiswa jurusan pemasaran tahun kedua.

Hasib menyebut akan lebuih baik jika pihak berwenang mengumpulkam formulir hanya dari siswa yang membutuhkan.

"Namun, saya menghargai inisiatif ini dan berharap otoritas universitas kami serta UGC memulai proses ini secara adil tanpa nepotisme," imbuhnya.

Di tengah wabah virus corona yang menghantam India, kegiatan akademik di Bangladesh telah ditangguhkan sejak 17 Maret guna menekan sebaran infeksi di kalangan pelajar.

Pihak berwenang di institusi akademik termasuk universitas, telah beralih ke kelas online pada April lalu.

Pembelajaran jarak jauh mulai efektif sejak Mei, kendati demikian masih banyak siswa di seantero negeri yang kesulitan untuk mengakses kelas online karena terhalang fasilitas, terutama bagi penduduk daerah terpencil.

Bangladesh pada Sabtu (12/9), mencatatkan total 334.762 infeksi virus corona dengan 4.668 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI