Jokowi Soroti 4 Provinsi dengan Angka Kematian Tertinggi di Indonesia

Senin, 14 September 2020 | 13:17 WIB
Jokowi Soroti 4 Provinsi dengan Angka Kematian Tertinggi di Indonesia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, pemerintah terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian di Indonesia.

Rata-rata angka kematian di Indonesia terus menurun dari 4,49 persen di bulan Agustus menjadi 3,99 persen.

"Rata-rata kematian di Indonesia memang terus menurun dari 4,49 persen di bulan lalu menjadi 3,99 persen," ujar Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Terbatas mendengarkan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Senin (14/9/2020).

Menurut Jokowi, rata-rata angka kematian di Indonesia lebih tinggi dari angka kematian dunia.

"Meski angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia yang mencapai 3,18 persen, tapi memang angka ini, angka sebesar 3,99 ini mengalami penurunan dari angka kematian seminggu," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyoroti tingginya angka kematian berasal dari 4 provinsi yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Karena itu, Jokowi menegaskan pemerintah akan memberikan dukungan penuh di empat provinsi yang angka kematian Covid-19 tertinggi di atas 6 persen.

"Namun kalau kita lihat lebih detail disebabkan 4 provinsi yang angka kematiannya di atas 6 persen, data seperti ini perlu detail, sehingga informasikan kepada provinsi tersebut dan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.

Pemerintah, kata Jokowi, juga terus bekerja keras untuk meningkatkan kasus sembuh Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Tak Mau Ada Klaster Baru, Jokowi Minta Terawan Audit Protokol Corona di RS

Pasalnya kata Jokowi, per 13 September 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia lebih tinggi dibanding kasus aktif di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI