Suara.com - Sepuluh pendeta Kristen terkemuka di negara Skandinavia, termasuk Uskup Agung Gereja Protestan Swedia Antje Jackele, mengeluarkan pernyataan menentang tindakan anti-Muslim.
Uskup agung, bersama dengan para pemimpin gereja lainnya, dengan tegas memisahkan dirinya dari aksi pelanggaran yang disengaja terhadap iman seseorang.
Sebagaimana melansir laman Anadolu, Senin (14/9/2020), kelompok itu mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kelompok rasis sayap kanan Denmark, adalah "barbar".
Serangan semacam itu meningkatkan polarisasi di antara orang-orang, pada saat diperlukanya untuk berkumpul dan bersatu dalam menjaga martabat dan hak setiap orang.
Baca Juga: Persatuan Ulama Muslim Internasional Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia
Partai Garis Keras anti-imigrasi (Stram Kurs) pada Kamis lalu, membakar salinan kitab suci Muslim di Rinkeby, lingkungan yang didominasi Muslim di Stockholm.
Itu terjadi beberapa hari setelah tindakan serupa di kota Malmo, Swedia selatan.
Kekerasan yang terjadi kemudian menyebabkan beberapa petugas polisi terluka, dan sedikitnya 10 orang ditangkap. Polisi juga melarang pemimpin kelompok Rasmus Paludan memasuki Swedia selama dua tahun.
Turki dan Pakistan juga mengecam ekstrimis sayap kanan di Swedia atas tindakan Islamofobia mereka.
Baca Juga: Tidak Terapkan Lockdown, Tingkat Infeksi Covid-19 di Swedia Rendah