Dukung Pemerintah, Sekjen PDIP: Pilkada 2020 Tak Boleh Mundur

Senin, 14 September 2020 | 04:35 WIB
Dukung Pemerintah, Sekjen PDIP: Pilkada 2020 Tak Boleh Mundur
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Andreas Pereira (kedua kanan) dan Wasekjen PDIP Ericko Sotarduga (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai Kongres V PDI di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (1/8). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDI Perjuangan mendukung pemerintah untuk tetap melaksanakan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember. Namun PDIP mendorong penyelenggaraan tersebut tetap harus mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.

"Mengingat Pilkada serentak sudah beberapa kali ditunda dan kita sudah berkomitmen tanggal 9 Desember, sikap dari PDI Perjuangan adalah Pilkada tetap tanggal 9 Desember. Hanya saja seluruh ketentuan protokol pencegahan Covid-19 harus dijalankan," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto usai pembukaan Sekolah Partai PDI-P Gelombang III bagi 212 Cakada secara virtual, Minggu (13/9/2020).

Menurut Hasto, jika Pilkada kembali ditunda justru akan ada resiko secara politik. Sebab, penundaan tersebut akan menciptakan ketidakpastian. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan oleh para calon kepala daerah dalam berkampanye di tengah pandemi Covid-19, salah satunya secara daring.

"Jumlah kampanye nanti dibatasi, sehingga tak boleh nanti kampanye massal, 50 orang itu boleh, misalnya. Metode kampanye akan kita sesuaikan, door to door itu menjadi opsi, kampanye virtual itu menjadi opsi, penggunaan handphone sebagai alat perjuangan untuk mensosialisasikan calon itu menjadi metode pendekatan," ujarnya.

Baca Juga: PDIP Absen di Delapan Daerah saat Pilkada 2020, Ini Daftar Wilayahnya

Hasto menambahkan, sejumlah negara pun telah terbukti berhasil menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi, contohnya Korea Selatan dan Sri Langka.

"Jadi maksud saya mari kita penuhi ketentuan protokol pencegahan covid tersebut dan Pilkada ini justru menjadi ujian bagi kita, terhadap kemampuan kita membangun disiplin total, disiplin menyeluruh," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI