Lubang Batu Bara di Sawahlunto Runtuh, 3 Pekerja Tewas, Satu Luka Berat

Minggu, 13 September 2020 | 18:45 WIB
Lubang Batu Bara di Sawahlunto Runtuh, 3 Pekerja Tewas, Satu Luka Berat
Ilustrasi police line [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya tiga orang pekerja tambang batu bara di Kota Sawahlunto tewas dan satu orang mengalami luka berat saat bekerja di kedalaman 150 meter.

Dugaan sementara, pekerja ini tertimbun karena lubang tambang ada yang runtuh.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sawahlunto, AKBP Junaidi Nur menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/9/2020) pukul 05.00 WIB dini hari.

“Benar, ada kecelakaan tambang sekitar pukul 05.00 WIB tadi. (Kejadiannya) di area tambang CV. Tahiti Coal,” kata Junaidi kepada Padangkita.com--media jaringan Suara.com--melalui sambungan telepon, Minggu (13/9/2020).

Baca Juga: Tewas di Lokasi Tambang, Hardin Sempat Ingin Bangunkan Rumah Sebelum Nikah

Semua korban, lanjut dia, telah ditemukan dan dievakuasi dari dalam lubang tambang. Proses evakuasi berlangsung hingga Minggu (13/9/2020) pagi. Saat ini, polisi masih berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyimpulkan penyebab terjadinya peristiwa itu.

Untuk sementara, polisi menduga insiden itu terjadi akibat lubang tambang runtuh sehingga menimbun pekerja yang berada di dalam lubang.

“Pekerja ini kan ada dua sif, sif siang dan malam. Jadi yang mengalami kecelakaan ini sif malam. Ada empat orang yang menjadi korban. Satu mengalami patah tulang dan tiga orang meninggal dunia,” jelas Kapolres.

Di lokasi saat ini, lanjut dia, telah dipasang garis pembatas atau garis polisi. Sementara, untuk aktivitas tambang telah dihentikan.

Kepala Teknik Tambang CV. Tahiti Coal, Julalfrion menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada kedalamam 150 meter dari permukaan tanah. Kecelakaan itu menimpa empat orang pekerja tambang.

Baca Juga: Rumah Tertimbun Longsor! Kakak Adik Tewas saat Tertidur di Kamar

Keempat pekerja itu adalah, Bambang Pramono, 32 tahun, warga Dusun Kayu Gadang, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto yang mengalami luka berat.

Berikutnya Andika Mahendra (22), Irwanto (30), dan Yogi Mardianda (28). Ketiganya merupakan warga Desa Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, ditemukan dalan keadaan meninggal dunia.

“Lokasi lubang tambang sudah digaris polisi oleh Polres Sawahlunto dan aktivitas tambang dihentikan,” kata dia.

Pada 25 Juni 2020 lalu, peristiwa kebakaran di lubang tambang juga terjadi di lokasi yang sama. Saat itu, kebetulan semua pekerja tambang sedang beristirahat. Tiga orang pekerja dilaporkan mengalami luka bakar serius, dan dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI