Suara.com - Seorang pengguna Twitter dengan nama akun @initipis mendadak diserbu warganet usai mengunggah sebuah foto sensitif yang menggemparkan.
"Ga nyangka dari bungkus bawang bisa nemu sisa berkas pengakuan g30spki tahun '68," tulis akun @initipis menjelaskan foto unggahannya, Jumat (11/09/2020).
Dalam foto yang diunggahnya itu, terlihat selembar kertas bekas yang tergeletak di lantai berwarna kuning.
Terlihat dalam kertas yang mulai kusam itu berbagai keterangan yang diduga ditulis dengan mesin ketik kuno.
Baca Juga: Cuma Di Negara Ini, Biaya Bikin SIM Bisa Buat Beli 2 Unit Honda Vario
Tidak hanya itu, sejumlah tanda tangan serta stempel yang mulai memudar terpampang di kertas itu.
Sontak, unggahan @initipis itu pun mendapat beragam reaksi dari ribuan warganet yang berspekulasi.
Ada yang terpancing untuk mengutuk PKI, ada pula yang meragukan keaslian selembar kertas tersebut.
"Hmm kalau dilihat-lihat. Ejaan yang digunakan tempo Doeloe. Tapi apa iya jikalau itu diketik tahun 68-an kertasnya masih se awet itu?" tanya pemilik akun @ItsMe**** ragu.
"Bisa gini ya, bentar lagi 30 September, di mana 1 Oktober nya para pahlawan terbunuh secara keji. Ga bisa ga sedih kalo udah nyangkut hal yang kaya gini," ujar warganet lainnya pemilik akun @potongbbek***
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Kembali, Ada Apa?
Menanggapi keriuhan postingan tersebut, pemerhati sejarah Mazzini Giuseppe dengan nama akun @mazzini_gsp meluruskan perdebatan warganet.
"Ini surat keterangan bebas dari keterlibatan G30S atau ortu kakek nenek bukan orang PKI. Namanya Surat Keterangan Bersih Diri (SKBD). Jadi ini buat keperluan administratif jaman Orde Baru, misal orang mau daftar PNS, daftar Polisi, daftar kerja dll. Ya harus punya surat ini," kata Mazzini tegas.
Mazzini menambahkan, cara untuk mendapatkan surat tersebut harus disetujui mulai dari RT/RW/Lurah, Camat selanjutnya ke kepolisian.
"Tapi pas Pak @mohmahfudmd jadi Ketua MK tahun 2008 hak sipil keturunan orang-orang (yang dianggap) PKI udah pulih jadi gak ada lagi bikin surat kaya gini," imbuhnya.
Lebih lanjut Mazzini menerangkan bahwa saat itu anak-anak yang ingin masuk sekolah harus pakai surat tersebut.
"Kalau ortu, kakek nenek lo bukan orang PKI, bisa sekolah. Walau ada beberapa sekolah yang mentoleransi anak cucu PKI boleh sekolah, cuma pasti si anak abis di bully di ejek karena dia keturunan PKI," tambah dia.
Hingga tulisan ini dibuat, unggahan @initipis tadi sudah mendapat 17,6 ribu likes, 4,4 ribu retweet serta ratusan warganet lain ikut berkomentar.