Suara.com - Seorang ahli virologi China yang bersembunyi di Amerika Serikat mengklaim bahwa dirinya memiliki bukti virus Covid-19 dibuat di laboratorium Wuhan.
Menyadur The New York Post, Sabtu (12/9/2020) Dr Li-Meng Yan, seorang ilmuwan yang mengatakan bahwa dia melakukan beberapa penelitian paling awal tentang Covid-19 tahun lalu, membuat komentar tersebut pada hari Jumat selama wawancara di acara talkshow Loose Women.
Ketika ditanya dari mana asal virus mematikan yang telah membunuh lebih dari 900.000 di seluruh dunia, Yan - berbicara melalui obrolan video dari lokasi rahasia - menjawab, "Itu berasal dari laboratorium - laboratorium di Wuhan dan laboratorium tersebut dikendalikan oleh pemerintah China. ."
Dia bersikeras bahwa laporan mengenai virus yang berasal dari pasar basah di Wuhan, China, adalah "tabir asap."
Baca Juga: Tekan Angka Perceraian, China Wajibkan Warganya Ikut Konseling Pranikah
"Hal pertama adalah pasar [daging] di Wuhan ... adalah tabir asap dan virus ini bukan dari alam," kata Yan.
Ahli virologi tersebut sebelumnya menuduh Beijing berbohong ketika mengetahui bug pembunuh dan terlibat menutup-nutupi informasi.
Dia mengatakan bahwa mantan pengawasnya di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, sebuah laboratorium rujukan untuk Organisasi Kesehatan Dunia, membungkamnya ketika dia mengeluarkan peringatan tentang penularan dari manusia ke manusia pada Desember tahun lalu.
Pada bulan April, Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat untuk meningkatkan kesadaran tentang pandemi.
Yan juga berencana untuk merilis bukti ilmiah untuk yang akan membuktikan bahwa virus itu dibuat di laboratorium di Wuhan.
Baca Juga: Duh, Dubes China Like Video Porno di Twitter
"Urutan genom seperti sidik jari manusia,” kata Yan dalam acara talkshow tersebut.
"Jadi berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini. Saya menggunakan bukti ... untuk memberi tahu orang-orang mengapa virus ini datang dari laboratorium di China, mengapa hanya mereka yang membuatnya." jelasnya.
"Siapa pun, meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, Anda dapat membacanya, dan Anda dapat memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasi sendiri." tambah Yan.
Yan juga mengatakan jika mengetahui asal usul virus itu penting dan akan berabahaya jika masyarakat tidak mengetahuinya.
"Saya tahu jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, saya akan menyesal." ujar Yan.
Yan juga mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari China, informasinya dihapus dari database pemerintah.
"Mereka menghapus semua informasi saya," katanya. Ia juga mengklaim bahwa pemerintah sudah menyiapkan orang untuk menyebarkan berita jika ia hanyalah seorang pembohong.
Yuan Zhiming, direktur Institut Virologi Wuhan, sebelumnya membantah laporan bahwa bug itu secara tidak sengaja menyebar dari fasilitasnya.
"Tidak mungkin virus ini berasal dari kami," kata Zhiming kepada media pemerintah pada bulan April.