Tragis! Seorang Ibu Menjadi Korban Pemerkosaan di Jalan Raya

Sabtu, 12 September 2020 | 10:25 WIB
Tragis! Seorang Ibu Menjadi Korban Pemerkosaan di Jalan Raya
Ilustrasi korban pemerkosaan.(Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu dan anak menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan di sebuah jalan paling aman dan memicu kemarahan publik.

Menyadur The Straits Time, Jumat (11/9/2020) insiden tersebut bermula ketika korban meninggalkan rumahnya bersama dua anaknya di Lahore, Pakistan.

Di tengah perjalanan, mobilnya kehabisan bahan bakar sekitar pukul 1.30 pagi waktu setempat. Dia segera menelepon seorang kerabat dan saluran bantuan untuk polisi jalan raya.

Sebelum mereka tiba, dua orang pria menghampiri wanita tersebut dan memecahkan jendela mobil, dan menyeret wanita dan anak-anaknya ke sebuah lapangan di samping jalan raya, di mana dia diperkosa.

Sejauh ini, dua belas tersangka telah ditangkap, kata Musarrat Cheema, juru bicara pemerintah provinsi Punjab, di Twitter.

Perdana Menteri Imran Khan mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa dia mengikuti kasus itu dengan cermat dan telah meminta penyelidik untuk "menangkap dan menghukum mereka yang terlibat dalam insiden itu secepat mungkin."

Imran Khan menambahkan bahwa pemerintahnya akan mencari cara untuk memperkuat hukum untuk menangani meningkatkan jumlah kasus pemerkosaan terhadap perempuan dan anak-anak.

Pada hari Kamis, Omar Sheikh, penyelidik utama dalam kasus tersebut, mengatakan dalam program berita TV bahwa korban seharusnya mengambil jalan raya lain, Jalan Grand Trunk (GT), dan harus memastikan dia memiliki cukup bahan bakar untuk perjalanan tersebut.

Jalan raya tempat insiden pemerkosaan terjadi dibangun untuk menggantikan GT Road yang berusia berabad-abad dan dilanda lalu lintas, dan dilengkapi dengan CCTV dan pasukan polisi khusus.

Baca Juga: Gajah Paling Kesepian di Dunia Direlokasi ke Kamboja

Shireen Mazari, menteri hak asasi manusia, mengatakan di Twitter bahwa pernyataan penyelidik "tidak dapat diterima".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI