Anies: 17 Persen Kematian karena Corona di DKI Terjadi Pada September

Jum'at, 11 September 2020 | 18:42 WIB
Anies: 17 Persen Kematian karena Corona di DKI Terjadi Pada September
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Fakhir Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total sudah harus diterapkan. Pasalnya, kata Anies, angka kematian karena corona belakangan ini meningkat begitu drastis.

Anies menyebut total kematian karena corona di Jakarta hingga Jumat (11/9/2020) mencapai 1.382 kasus. Namun hanya dalam 10 hari terakhir, jumlah pasien meninggal bertambah 235 orang atau setara 17 persen dari total akumulasinya.

"Kematian juga dalam pekan pertama September ini tertinggi kecepatannya, total di Jakarta bulan September itu adalah 17 persen dari kejadian kematian itu terjadinya di bulan September. Jadi 17 persen dalam 10 hari," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Tak hanya itu, dalam 11 hari terakhir sejak 30 Agustus, penambahan kasus corona juga meningkat tajam.

Baca Juga: Ini Kiat Sembuh dari Covid 19 ala Sekda OKI

Ia menyebut ada penambahan 3.850 pasien aktif hanya pada saat itu.

"Tanggal 30 Agustus, di Jakarta ada 7.960 kasus aktif, tanggal 10 September itu menjadi 11.810. kenaikan itu 48 persen dalam 10 hari pertama di bulan September itu sebesar 3.850 kasus," jelasnya.

"Belum pernah kita dalam waktu sependek ini, melihat pertambahan kasus sampai 3.850 kasus," sambungnya.

Melihat kondisi ini, Anies menganggap kebijakan rem darurat (emergency brake wheel) dengan menerapkan PSBB total perlu diambil. Tujuannya agar penularan yang sudah tinggi ini bisa kembali ditekan.

"Memang kondisi dalam dua pekan terakhir ini, mengkhawatirkan. Ini berbeda dengan situasi sebelumnya. Itu sebabnya kita berencana melakukan pengetatan selama dua minggu ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: Peneliti Unmul Temukan Penangkal Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI