Disindir Bima Arya Soal PSBB Total, Anies: Kita Tak Pernah Paksa Ikuti DKI

Jum'at, 11 September 2020 | 17:23 WIB
Disindir Bima Arya Soal PSBB Total, Anies: Kita Tak Pernah Paksa Ikuti DKI
Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki kuda saat acara puncak Hari Jadi Bogor ke-537, Minggu (30/6/2019). (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal Wali Kota Bogor Bima Arya yang memberi sindiran soal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Anies menyebut tak pernah memaksa Bima untuk mengikuti kebijakannya.

Anies sudah membulatkan tekad untuk menerapkan PSBB total. Ia mengaku tak mempermasalahkan jika Bogor dan daerah penyangga lainnya tidak mengikuti kebijakannya.

"Tidak ada kewenangan dari DKI untuk memaksakan pada tempat lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Anies menyebut tiap Kepala Daerah punya wewenang sendiri dalam melakukan pembatasan terhadap daerahnya sendiri.

Baca Juga: Komnas HAM Minta KPU, Pemerintah, DPR Tunda Tahapan Pilkada Serentak 2020

Mantan Mendikbud ini juga mengaku tidak pernah meminta daerah lain mengikutinya.

"Jadi kami pun tidak pernah meminta, karena itu adalah kewenangan tiap-tiap daerah," jelasnya.

Anies mengaku sudah sempat melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah penyangga soal kebijakannya menerapkan PSBB total. Namun ia sendiri masih belum mematangkan kebijakannya dan akan kembali membicarakannya setelah itu.

"Dengan Kepala daerah penyangga sesudah Jakarta memutuskan baru kita bicarakan lagi," pungkasnya.

Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya mengkritik kebijakan PSBB total yang diambil Gubernur Anies Baswedan. Menurut dia langkah PSBB total Jakarta itu salah.

Baca Juga: Pilkada di Masa Pandemi, KPK Anggap Momentum Hemat Ongkos Politik

Bima Arya mengungkapkan kebijakan Anies Baswedan yang memutuskan PSBB total di seluruh Jakarta, sebagai langkah yang belum jelas. Bima Arya pun beralasan jika PSBB total itu berbiaya mahal.

Bima mengklaim rencana PSBB total yang dilakukan Anies sudah dikaji Pemkot Bogor. Hasilnya, PSBB total itu tidak efektif.

"Jangan sampai membunuh nyamuk dengan meriam, jangan begitu," kata Bima dalam wawancara di TVone.

Pemerintah Kota Bogor sebelumnya lebih memilih memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) selama tiga hari pada 12-14 September 2020 untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI