"Tidak ada makanan, tidak ada susu untuk bayi saya," kata migran Kongo, Natzy Malala, yang memiliki bayi baru lahir dan seorang gadis berusia delapan tahun, mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Setiap upaya oleh pihak berwenang untuk membangun kembali kamp Moira dapat ditanggapi dengan permusuhan dari penduduk setempat.
"Sekarang adalah waktunya untuk menghentikan Moria untuk selamanya," kata Vangelis Violatzis, seorang pemimpin kota setempat, kepada AFP.
"Kami tidak menginginkan kamp lain, dan kami akan menentang pekerjaan konstruksi apa pun. Kami telah menghadapi situasi ini selama lima tahun, inilah saatnya bagi yang lain untuk menanggung beban ini."