Kekuatan dan Kelemahan Partai Baru Amien Rais Jika Betulan Bisa Berdiri Sih

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 11 September 2020 | 15:47 WIB
Kekuatan dan Kelemahan Partai Baru Amien Rais Jika Betulan Bisa Berdiri Sih
Amien Rais mengungkapkan keresahannya terhadap rezim Jokowi. (YouTube/Amien Rais Official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amien Rais akan mendirikan partai politik baru. Kendaraan baru yang akan diorbitkan tokoh yang dulu membidani kelahiran Partai Amanat Nasional itu kabarnya akan berasaskan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Bagaimana peluang dan tantangan partai yang akan dideklarasikan mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu?

Menurut Direktur Indo Strategi Research And Consulting Arif Nurul Imam membangun partai dewasa ini jauh lebih sulit ketimbang ketika Amin Rais dulu membangun PAN di awal reformasi.

"Syarat parliamentary threshold sekarang makin besar tentu tak mudah bagi parpol baru. Selain itu, rencana ini juga merupakan buntut kekalahan Amin Rais dalam kongres PAN di Kendari yang mendukung Mulfachri Harahap," kata Arif Nurul Imam kepada Suara.com, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Islam Rahmatan Lil'Alamin akan Menjadi Konsep Partai Besutan Amien Rais

Jika ingin lolos parliamentary threshold, menurut Arif Nurul Imam, Amien Rais harus lebih kerja keras mencari ceruk massa baru, merekrut tokoh-tokoh potensial. Sebab, jika hanya mengandalkan eksodus massa PAN, menurut analisis Arief Nurul Iman, akan sulit.

Parliamentary threshold ialah ambang batas raihan suara minimal partai dalam pemilihan umum untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR dan DPD.

Lalu seperti apa kekuatan dan kelemahan partai baru Amien Rais nanti?

Kekuatan yang dimiliki, Amien Rais masih memiliki sisa loyalis dan pendukung fanatik. Meski harus diakui ketokohan Amin Rais tidak sepopuler ketika awal reformasi.

Kedua, pengalaman politik panjang Amien Rais, kata Arif Nurul Imam, menjadi modal berharga membangun partai.

Baca Juga: Harap Sabar! Nama dan Logo Partai Baru Amien Rais Masih Rahasia

Sementara kelemahannya, partai baru relatif sulit karena syarat lolos ambang batas parlemen makin besar saat in: empat  persen. Kedua, di tengah mahalnya biaya politik, persoalan logistik juga akan menjadi persoalan.

Ketiga, ceruk massa belum jelas sehingga kalau hanya menunggu limpahan eksodus simpatisan PAN sulit lolos Senayan.

Terlepas dari semua itu, mendirikan partai politik merupakan hak politik setiap warga.

Mumtaz Siap Renang PP Jakarta-Labuan Bajo

Mumtaz Rais meyakini partai politik -- disebut-sebut PAN reformasi -- yang diwacanakan bapaknya tidak akan terwujud.

Zulkifli Hasan -- ketua umum PAN yang juga menantu Amien Rais -- pernah bilang PAN tandingan yang akan dibentuk Amien Rais merupakan PAN halusinasi.

Mumtaz siap bernazar jika partai bentukan ayahnya berhasil berdiri, siap berenang dari pantai utara Jakarta sampai Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

"Kalau memang PAN halusinasi (PAN reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500-an, maka saya sebagai ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini, akan berenang dari Pantai Kapuk (Jakarta) sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," kata Mumtaz.

Mumtaz juga siap bertaruh berenang Labuan Bajo-Jakarta jika ternyata kehadiran PAN reformasi disahkan melalui surat keputusan Kementerian Hukum dan HAM.

"Dan tidak cukup sampai di situ, jika sampai Menkumham kasih SK untuk PAN Halusinasi ini maka saya akan beri give away lagi, berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk, bolak-balik. Kita tunggu sampai Desember," ujar Mumtaz.

Menurut Mumtaz, PAN reformasi tidak akan dapat berdiri karena sebelum deklarasi wacana pembentukan partai itupun sudah tertatih-tatih. Ditambah tidak adanya respon dari legislator maupun kepala daerah yang menaruh perhatian terhadap wacana Amien Rais tersebut.

"Mengapa? Karena PAN reformasi ini alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh. Lihatlah, tidak ada satupun anggota Dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI