Tidak Terapkan Lockdown, Tingkat Infeksi Covid-19 di Swedia Rendah

Jum'at, 11 September 2020 | 13:20 WIB
Tidak Terapkan Lockdown, Tingkat Infeksi Covid-19 di Swedia Rendah
Kota Lund, Swedia. (pixabay.com/Frank_P_AJJ74)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Swedia kini hanya memiliki 13 pasien virus corona dalam perawatan intensif dan rata-rata satu kematian per hari.

Jumlah tersebut itu muncul meskipun ada keputusan kontroversial ketika Swedia memutuskan untuk tidak melakukan lockdown pada awal pandemi.

Menyadur The Sun, Jumat (11/9/2020) Swedia memilih untuk tetap menggunakan strategi "kekebalan komunitas" yang pertama kali dilakukan oleh Downing Street dan membiarkan virus menyebar sebagian.

Pendekatan tersebut awalnya menyebabkan tingkat infeksi yang meningkat jauh di atas negara-negara di mana penguncian diberlakukan, tetapi pihak berwenang berpendapat itu akan lebih mudah untuk dipertahankan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bela Prancis di Nations League, Cedera Engkel Kylian Mbappe Kambuh

Sebagai gantinya, warga Swedia didorong untuk mengikuti pedoman jaga jarak sosial, menjaga kebersihan dan bar, restoran, dan toko dibiarkan tetap buka.

Swedia sekarang melihat hanya beberapa ratus kasus yang didiagnosis per hari, sementara negara Eropa lainnya mencatat tingkat infeksi meningkat saat lockdown dicabut.

Orang dalam perawatan intensif di Swedia saat ini hanya 1,3 orang per satu juta populasi. Sedangkan jumlah penduduk Swedia saat ini tidak mencapai 11 juta.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Swedia yang mencapai 5.843 memang menjadikannya tingkat kematian per kapita tertinggi keenam di Eropa, setelah Belgia, Andorra, Spanyol, Inggris, dan Italia.

Tetapi rata-rata hanya satu kematian per hari selama sepuluh hari terakhir dan total hanya 79 kematian sejak awal Agustus.

Baca Juga: Hasil UEFA Nations League, Mbappe Jadi Hero Prancis vs Swedia

Berbicara pada konferensi pers pekan lalu, ahli epidemiologi negara bagian Anders Tegnell mengatakan: "Swedia telah berubah dari salah satu negara dengan infeksi terbanyak di Eropa, menjadi salah satu negara dengan infeksi paling sedikit di Eropa.

"Banyak negara lain melihat peningkatan yang cukup dramatis. Apa yang kami lihat sekarang adalah bahwa kebijakan berkelanjutan mungkin lebih lambat untuk mendapatkan hasil, tetapi pada akhirnya akan membuahkan hasil," ujar Anders.

"Dan kemudian kami juga berharap hasilnya akan lebih stabil." tegasnya.

Di negara lain di Eropa, jumlah kasus harian meningkat seiring dengan pembatasan pergerakan dicabut.

Di Inggris, sekitar 2.000 diuji setiap hari, hanya di bawah setengah dari tingkat selama puncaknya pada bulan April, meskipun lebih banyak orang yang dites.

Pekan lalu, Prancis mencatat 8.975 kasus, melebihi rekor satu hari sebelumnya sebanyak 7.578 pada 31 Maret.

Spanyol juga melihat peningkatan jumlah kasus selama Agustus, tercatat ada 9.052 kasus positif pada 21 Agustus.

Menurut laporan BBC bulan lalu mengatakan bahwa penelitian menunjukkan tingkat antibodi yang serupa - yang membantu memberikan kekebalan terhadap virus - pada populasi Swedia dan Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI