Suara.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia mengubah perilaku masyarakat Indonesia di dunia maya. Hasil riset Lifepal mencatat penurunan kunjungan yang drastis ke situs-situs penyedia jasa perjalanan bersamaan dengan merebaknya virus corona di Tanah Air seiring menurunnya jumlah masyarakat yang bepergian dan berwisata.
Sejak April 2020, traffic situs-situs tersebut mulai mencatatkan pertumbuhan kunjungan, namun trennya masih menurun.
Hal yang serupa juga ditunjukkan situs-situs pencarian lowongan kerja. Meski mulai membaik sejak bulan Juni, namun, traffic-nya belum kembali seperti sebelum pandemi. Ini cukup berlawanan dengan fakta bahwa jumlah orang yang membutuhkan pekerjaan justru kian banyak akibat tingginya arus pemutusan hubungan kerja akibat pandemi.
Dalam riset tersebut yang tak kalah menarik adalah kunjungan ke situs-situs broker asuransi yang menunjukkan tren naik. Ini berlawanan dengan traffic ke situs-situs kesehatan yang justru trennya menurun. Nampaknya, orang lebih memilih “mencegah” ketimbang “mengobati.”
Baca Juga: Relawan Positif Corona, Peneliti Vaksin Covid-19 Minta Perhatikan Protokol
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, riset data traffic terhadap sejumlah situs penyedia jasa dengan kategori industri travel, belanja online, kesehatan, broker asuransi, media pemberitaan, dan lowongan pekerjaan. Mereka mendapatkan hasil yang bervariasi antara satu kategori industri dengan kategori industri lainnya.
Ada yang menunjukkan tren kenaikan, dan sebaliknya ada pula yang menunjukkan tren penurunan.
Kunjungan ke situs broker asuransi meningkat di masa pandemi
Data traffic ke broker asuransi ini belum disertakan pada riset kami sebelumnya. Lifepal menggunakan data traffic dari empat broker asuransi di Indonesia sebagai sampel, yakni Lifepal.co.id, Bandingin.com, Futuready.com, dan Cekpremi.com.
Data keempat sampel tersebut menunjukkan pertumbuhan traffic. Sempat mencapai titik terendah pada bulan Mei 2020, terjadi kenaikan traffic 9% hingga Agustus 2020. Tentunya pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya minat pengguna internet terhadap produk-produk asuransi di masa pandemi.
Baca Juga: Studi Peneliti Yale: Virus Corona Covid-19 Berisiko Merusak Sel Otak Pasien
Tambahan informasi mengenai asuransi, walau telah mengalami penurunan cukup drastis di awal 2020, pendapatan premi asuransi jiwa di bulan Juni 2020 menjadi yang tertinggi dibanding Januari hingga Juni baik pada tahun 2019 maupun 2020. Hasil riset Lifepal lainnya menunjukkan bahwa kinerja bulan Juni 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 23,7 persen dibandingkan dengan pendapatan di bulan Juni 2019.
Situs penjualan tiket transportasi dan hotel membaik, meski tren menurun
Sejalan dengan menurunnya mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19, situs-situs penyedia jasa penjualan tiket transportasi dan pemesanan hotel pun menurun.
Lifepal melakukan riset data traffic kunjungan ke situs yang bergerak di industri tersebut. Meskipun sejak mei 2020 sampai agustus 2020 terlihat mulai tercatat adanya pertumbuhan meskipun belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi.
Ada tiga situs ticketing yang dijadikan sampel oleh Lifepal, yakni Traveloka.com, Tiket.com, dan PegiPegi.com. Jika dibandingkan dengan traffic pada bulan Februari 2020, traffic pada bulan agustus 2020 telah berkurang pada kisaran 48 persen.
Kenaikan diprediksi akan terus terjadi menyusul diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru di berbagai daerah. Namun, bukan tidak mungkin juga yang terjadi justru sebaliknya, karena sudah ada penerapan PSBB kembali di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta dan Banten.
Traffic situs belanja online cenderung stabil dan meningkat
Pandemi Covid-19 yang sudah bergulir sejak awal Maret 2020 di Indonesia juga diprediksi banyak pihak akan memicu lonjakan jumlah pengunjung situs-situs belanja online. Pasalnya, diyakini makin banyak orang yang memilih membeli berbagai keperluan dari rumah menggunakan aplikasi belanja online.
Grafik di atas menunjukan bahwa sejak Februari 2020 sampai Agustus 2020 terlihat adanya tren peningkatan. Tercatat pertumbuhan berada di angka 21.6 persen selama 7 bulan terakhir.
Lifepal menggunakan data traffic lima situs sebagai sampel yaitu Tokopedia.com, Shopee.co.id, Bukalapak.com, Lazada.co.id, dan Blibli.com.
Situs kesehatan cenderung turun di tengah pandemi
Sebagai informasi, situs-situs kesehatan yang dijadikan sampel menawarkan berbagai jasa, dari jasa konsultasi dokter via online, pemesanan obat-obatan, penebusan resep dan pengiriman obat, hingga artikel-artikel berisi informasi kesehatan dan penyakit.
Puncak kunjungan terlihat pada bulan Maret, tepat pada saat ditemukannya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia. Namun setelah itu, kunjungan ke situs-situs tersebut terus menurun. Hal ini menunjukkan, minat dan kebutuhan masyarakat akan layanan-layanan tersebut memang cenderung stagnan di masa pandemi.
Data menunjukkan, kunjungan ke situs-situs kesehatan hanya meningkat saat awal pandemi Covid-19, dan semakin berkurang antusiasnya. Hal ini sejalan dengan volume pencarian dengan kata kunci “corona” yang hanya memuncak di bulan Maret 2020.
Lima situs kesehatan yang diambil data trafficnya sebagai sampel adalah Alodokter.com, Doktersehat.com, Klikdokter.com, Halodoc.com, Hellosehat.com, SehatQ.com.
Kebutuhan informasi meningkat, media online malah alami penurunan traffic
Kebutuhan masyarakat akan berita tampaknya juga meningkat secara signifikan di awal masa pandemi Covid-19. Tapi berdasarkan data di atas, setelah bulan maret 2020, traffic website berita terus turun.
Tercatat dari puncak tertingginya pada Maret 2020 sampai Agustus, terlihat traffic sudah turun sampai sekitar 33.4 persen. Lifepal menggunakan data traffic dari lima website berita sebagai sampel, yakni Detik.com, Tribunnews.com, Kompas.com, Liputan6.com, dan Suara.com.
Situs lowongan kerja masih menunjukan tren menurun meski ada perbaikan traffic
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan puluhan ribu perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau merumahkan karyawannya. Hingga 31 Juli 2020, menurut kementerian ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan mencapai lebih dari 3,5 juta orang.
Logika sederhana membawa kita pada dugaan bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan pekerjaan, maka semakin tinggi pula minat orang untuk mencari kerja dari sumber-sumber informasi lowongan pekerjaan.
Situs-situs lowongan pekerjaan adalah sumber yang dapat memberikan informasi semacam itu. Namun data menunjukan kunjungan ke situs situs lowongan pekerjaan Indonesia justru tercatat menurun cukup dalam pada bulan April hingga Mei 2020.
Patut diduga, kondisi perekonomian yang tak menentu membuat orang ragu untuk mencari pekerjaan baru. Di sisi lain, tingginya angka pekerja yang terdampak Covid-19 tidak lantas membuat kunjungan ke situs pencarian kerja meningkat, melihat lebih besarnya jumlah karyawan yang dirumahkan ketimbang yang mengalami PHK.
Namun, pemulihan traffic terjadi mulai bulan Juni, dan terus meningkat, meskipun tipis, pada bulan Juli dan Agustus. Hal ini tentunya tak lepas dari berbagai pelonggaran PSBB yang dilakukan sejak Juni lalu.
Adapun lima situs pencari kerja yang dijadikan sampel adalah Id.Indeed.com, Jobstreet.co.id, JobsDB.com, Urbanhire.com, dan Karir.com.