Terdampak Covid-19, Singapore Airlines PHK 2.400 Staf

Jum'at, 11 September 2020 | 08:28 WIB
Terdampak Covid-19, Singapore Airlines PHK 2.400 Staf
Ilustrasi Singapore Airlines. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grup Singapore Airlines (SIA) memutuskan untuk memangkas ribuan staf merespon krisis pandemi virus corona.

Menyadur Strait Times, kabar pemutusan hubungan kerja ini diumumkan oleh pihak maskapai pada Kamis (10/9).

Awalnya, perusahaan memperkirakan akan memangkan sekitar 4.300 posisi di seluruh maskapai penerbangan.

"Namun setekah memperhitungkan penghentian rekrutmen, pengurangan alami, dan penerapan skema pensiun dini, jumlah staf yang terdampak berkurang menjadi 2.400," ujar pernyataan manajemen dalam siaran pers.

Baca Juga: Jelajahi Pengalaman Kuliner Unik di Singapura, Ini Rekomendasinya

Manajemen menyebut keputusan itu terpaksa diambil mengingat pandemi virus corona menyebabkan ketidakpastian di industri penerbangan, sementara maskapai harus tetap bisa beradaptasi.

Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]
Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]

Upaya ini tetap diambil mengingat adanya pembatasan yang diberlakukan pemerintah untuk menekan sebaran Covid-19, yang berujung pada berkurangnya jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan jauh.

"Dibandingkan dengan kebanyakan maskapai besar di dunia, Grup SIA berada dalam posisi yang lebih rentan karena tidak memiliki pasar domestik," katanya.

Agar tetap bertahan di tengah ketidakpastian, SIA ke depannya mengoperasikan armada yang lebih kecil untuk jaringan yang lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi.

Kepala eksekutif SIA Goh Choon Phong menyebut PHK sebagai keputusan sulit dan terberat yang harus ia buat selama 30 tahun di perusahaan ini.

Baca Juga: Ini Alasan RS Khatolik Bhakti Wara PHK Pegawainya

"Ini adalah hasil dari kemunduran industri penerbangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi. Yakinlah, kami juga akan melakukan proses ini secara adil," katanya.

Asosiasi Bandar Udara Internasional menyebut dunia penerbangan akan terus dihantam krisis pandemi setidaknya hingga 2024.

SIA pada Juli lalu mencatatkan kerugian bersih 1,12 miliar dolar Singapura untuk kuartal II tahun ini.

Perusahan mengatakan pendapatan grup secara keseluruhan turun 79.3% menjadi 851 juta dolar Singapura, dan pengeluaran menyusut 51,6% menjadi 1,89 dolar Singapura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI