Profil BJ Habibie: Mengenang Satu Tahun Wafatnya Sang Visioner

Dany Garjito Suara.Com
Jum'at, 11 September 2020 | 06:05 WIB
Profil BJ Habibie: Mengenang Satu Tahun Wafatnya Sang Visioner
[Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 11 September 2020 menjadi peringatan satu tahun wafatnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Walaupun telah berpulang, semangat dan perjuangan hidup seorang Habibie akan selalu menjadi pelajaran berharga bagi banyak kalangan. Berikut ini profil BJ Habibie, mulai dari latar belakang keluarga, pendidikan, karier, hingga kisah cintanya dengan istri tercinta, Ainun.

Latar Belakang BJ Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Pare-Pare, 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan Presiden Ri ke-3 yang menjabat pada 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999.

BJ Habibie merupakan putra dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya merupakan seorang ahli pertanian yang berasal dari Gorontalo. Sedangkan sang ibu merupakan seorang spesialis mata yang berasal dari Yogyakarta.

Baca Juga: Profil Itzy, Grup Idol Wanita Asal Korea Selatan

Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara. BJ Habibie tumbuh dalam keluarga yang religius. Sejak kecil, sang ayah seringkali membacakan ayat suci Al-Quran untuk Habibie dan saudara-saudaranya.

Pendidikan BJ Habibie

Mantan Presiden BJ Habibie menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). [Antara/Akbar Nugroho Gumay]
Mantan Presiden BJ Habibie menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). [Antara/Akbar Nugroho Gumay]

Pada 1954, Habibie muda bersekolah di SMAK Dago, Bandung. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, hanya beberapa bulan di ITB, Ia kemudian memutuskan untuk bersekolah di Jerman.

Habibie memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule. Di tahun 1960, BJ Habibie mendapatkan gelar Diploma Ing. dengan predikat cumlaude. Sembari bekerja, BJ Habibie kemudian mengambil gelar Doktor di Technische Hochschule Die Fakultät Für Maschinenwesen Aachen.

Karier BJ Habibie dan Rekam Jejak BJ Habibie

Baca Juga: Profil Jokowi, Presiden Ke-7 Republik Indonesia

Setelah kembali ke Indonesia, BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun. Ia juga memimpin perusahaan BUMN Industri strategis selama 10 tahun.

Di tahun 1995, BJ Habibie berhasil memimpin proyek pembuatan pesawat pertama di Indonesia yang diberi nama N259 Gatotkaca. Di bawah komando BJ Habibie, PT IPTN milik pemerintah juga berhasil membangun pabrik pesawat dan mempekerjakan 16.000 pegawai.

Namun, pada tahun 1996, PT IPTN serta industri strategis lainnya ditutup oleh Presiden Soeharto dengan alasan krisis moneter.

Setelah IPTN ditutup, BJ Habibie yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Ristek diangkat menjadi Wakil Presiden untuk mendampingi Presiden Soeharto. Namun, beberapa bulan kemudian Presiden Soeharto lengser dari jabatannya.

Kondisi ini menjadikan BJ Habibie sebagai Presiden RI menggantikan Soeharto. Salah satu keputusan penting yang dibuat BJ Habibie saat menjabat sebagai presiden ialah lahirnya UU Otonomi Daerah.

Namun, saat BJ Habibie menjabat pula Timor Timur resmi lepas dari wilayah NKRI. Setelahnya, BJ Habibie kemudian dipaksa lengser pada sidang umum MPR di tahun 1999.

Kisah Cinta Habibie dan Ainun

Berbicara tentang profil BJ Habibie, tidak akan terlepas dari kisah cintanya dengan sang istri. Di tahun 1962, BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari atau yang lebih akrab disapa Ibu Ainun. Dari pernikahannya ini, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang putra bernama Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Dalam banyak kesempatan, BJ Habibie selalu menyampaikan rasa cintanya kepada sang istri. BJ Habibie juga mengatakan bahwa Ainun adalah mata dalam kehidupannya. Selama Habibie membangun kariernya, baik di Jerman maupun di Indonesia, ibu Ainun memang selalu mendampingi dengan setia. Sampai pada tahun 2010, berita duka datang dari keluarga Habibie karena ibu Ainun berpulang setelah berjuang melawan kanker ovarium. 

Pasca Ainun wafat, Habibie pun masih menunjukkan kesetiaannya. Kekuatan cinta Habibie kepada Ainun kemudian ia tuliskan ke dalam sebuah buku berjudul Habibie & Ainun. Di tahun 2012, buku tersebut kemudian diangkat menjadi sebuah film biografi yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.  

Sembilan tahun setelah Ainun tutup usia, BJ Habibie berpulang di umurnya yang ke 83 tahun. BJ Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan tepat di samping makam Ainun.

Itu dia profil BJ Habibie.

Kontributor : Theresia Simbolon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI