Suara.com - Mardani Ali Sera, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan Bodetabek dan Pemerintah Pusat terkait pemberlakuan PSBB Jakarta yang akan dilakukan mulai 14 September mendatang.
Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan PSBB menjadi lebih efektif, mengingat mobilitas di Jakarta tidak terlepas dari warga yang berasal dari wilayah penyangga sekitarnya.
"DKI Jakarta kembali melakukan PSBB 14 September mendatang. Agar hal tersebut efektif, Pemprov DKI perlu mengkoordinasikan penerapannya dengan Bodetabek dan Pemerintah Pusat. Mengingat mobilitas warga berasal dari wilayah penyanggah," ungkap Mardani lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (10/9/2020).
Lebih lanjut lagi, Mardani juga menghimbau agar para pelanggar benar-benar diberikan sanksi yang tegas.
Baca Juga: PSBB Total Diterapkan di DKI, Satgas Covid Dukung Anies Injak Rem Darurat
Tidak hanya itu, Mardani Ali Sera juga sepakat apabila PSBB secara ketat kembali diberlakukan di wilayah DKI Jakarta.
Hal tersebut dikarenakan rumah sakit di Jakarta disebut tidak lagi mampu menampung pasien covid-19 apabila keadaan tidak berubah dan kasusnya semakin bertambah.
Menurutnya, bila kondisi terus seperti ini, 17 September nanti rumah sakit di Jakarta akan penuh sehingga kedepannya tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat.
"Kebijakan Rem Darurat ini adalah keharusan. Rumah sakit tidak lagi mampu menampung pasien covid-19 bila keadaan tidak berubah. Bila begini terus, 17 September rumah sakit akan penuh. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya," sambung Politikus PKS ini.
Terakhir, Mardani Ali Sera memberi semangat untuk semua yang tengah sama-sama mengalami masa pandemi yang berat seperti sekarang ini.
Baca Juga: Darurat PSBB Total Jakarta, Ancol, Ragunan, Monas dan Taman Kota Ditutup!
"Setidaknya ini ikhtiar pemerintah untuk menyelamatkan warganya. Semangat untuk kita semua. InsyaAllah kita bisa melewati ini semua," pungkasnya.
Hingga Kamis (10/9/2020) malam, cuitan Mardani Ali Sera tersebut telah disukai oleh 189 pengguna Twitter. Selain itu, sejumlah warganet pun pro kontra dalam menanggapi cuitan ini.
Anies Kembali Perketat PSBB Mulai 14 September
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat demi mencegah penularan corona kian meluas. Anies memutuskan untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat.
Anies mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI. Ia dan jajarannya memutuskan untuk menerapkan PSBB sebelum masa transisi atau pembatasan yang lebih ketat dari sekarang.
Dengan kebijakan ini, maka kegiatan yang sudah sempat diizinkan dengan pembatasan kapasitas kembali dilarang. Misalnya seperti bekerja di kantor, hingga beribadah.
"Kita semua dalam pertemuan tadi bersepakat untuk tarik rem darurat, yaitu bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan usahakan beribadah juga dari rumah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Anies mengatakan, jika kebijakan ini tidak diambil, maka situasi penyebaran corona akan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kapasitas Rumah Sakit (RS) ICU dan tempat isolasinya, serta angka kematian begitu tinggi.
Kebijakan ini akan diterapkan mulai tanggal 14 September mendatang. Masyarakat diminta untuk bersiap kembali menjalani hari-hari PSBB yang ketat.