Suara.com - Titik api mengakibatkan kebakaran besar muncul di area pelabuhan Beirut, Kamis (9/10), sekitar satu bulan pasca ledakan besar yang meluluhlantakan ibu kota Lebanon.
Menyadur Channel News Asia, otoritas militer menyebut api berasal dari simpanan minyak dan ban di kawasan pelabuhan yang terbakar.
Si jago merah melalap zona bebas bea pelabuhan, mengakibatkan gumpalan asap hitam besar mengepul ke udara.
Pihak militer mengatakan penyebab munculnya api hingga kini belum diketahui.
Baca Juga: Belajar Dari Lebanon, 532,9 Ton Amonium Nitrat di Karimun Dimusnahkan
Rekaman televisi menunjukkan petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api di pelabuhan, di mana gudang dan silo biji-bijan benton hancur oleh ledakan 4 Agustus.
Ledakan yang disebabkan simpanan amonium nitrat dan menghancurkan sebagian besar kota pelabuhan itu membuat sedikitnya 190 orang tewas. Satu bulan sejak ledakan, tujuh korban masih dinyatakan hilang.
Tragedi ini mengakibatkan 300.000 orang kehilangab tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan langsung senilai USD 15 miliar.
Sebanyak 50.000 rumah, sembilan rumah sakit besar, dan 178 sekolah juga rusak akibat ledakan itu.
Selepas ledakan, pemerintah Lebanon mengundurkan diri. Perdana menteri negara yang ditunjuk Mustapha Adib berjanji pada 2 September lalu, akan membentuk 'pemerintah ahli', guna mendorong reformasi negara.
Baca Juga: Tolak Kosongkan Cafe yang Hancur akibat Ledakan Beirut, Pemilik Ditangkap