Suara.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, mengatakan vaksinasi terhadap masyarakat dengan menggunakan vaksin buatan negara lain akan lebih dulu diprioritaskan pada awal tahun 2021.
Erick mengatakan, hal itu dilakukan lantaran vaksin Merah Putih buatan Indonesia diperkirakan baru bisa diproduksi secara massal pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.
"Kalau nanti bisa produksi di awal 2022 atau akhir 2021 sangat bagus. Tetapi kita tidak bisa langsung bikin vaksin merah putih. Karena kenapa, salah satu program Indonesia sehat, kita harus melakukan vaksinasi masyarakat secara masif dan total," kata Erick dalam acara di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
"Vaksinasi inilah yang akan kita prioritaskan di awal tahun, melalui kerja sama dari UAE (Uni Emirate Arab), China, atau pihak-pihak negara-negara lain," sambungnya.
Baca Juga: 14 Medis COVID-19 dan Staf RS Krakatau Medika Cilegon Positif Corona
Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menekan terkait kebijakan tersebut dengan Unicef hingga WHO.
Ia menambahkan, terkait vaksin merah putih menurut kajian Eijkman baru bisa dilakukan uji klinis 1, 2, dan 3 mulai tahun depan. Erick pun terlibat dalam proses vaksin tersebut.
"Nanti diharapkan uji klinis 1, 2, 3 bisa dilaksanakan mulai tahun depan. Kalau uji klinisnya sukses, baru bisa produksi," tandasnya.
Akhir 2021
Penelitian vaksin Merah Putih untuk mencegah Covid-19 masih dilakukan di Indonesia. Meski begitu, pemerintah optimis vaksin siap tersedia dalam skala besar mulai tahun depan.
Baca Juga: Dirut Prodia: Virus Corona Sangat Infeksius, Pemeriksaannya Perlu SDM Ahli
Dilansir ANTARA, Menteri Riset dan Teknologi (Mensristek) Bambang Brodjonegoro memperkirakan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh peneliti dalam negeri dapat diproduksi dalam jumlah besar pada kuartal IV 2021.
"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar, dan nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama pihak luar, terutama dengan Sinovac (China), dan G42 dari Uni Emirat Arab,” kata Bambang yang juga merupakan Ketua Penanggung Jawab Tim Vaksin Merah Putih, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020).
Selain uji klinis calon vaksin COVID-19 dari luar negeri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri yang dinamakan vaksin Merah Putih.
Bambang menjelaskan sebelum diproduksi secara besar pada triwulan IV 2021, terdapat beberapa proses yang harus dilewati, yakni uji pada hewan di akhir 2020, kemudian formulasi produksi untuk uji klinis tahap 1, 2 dan 3 di awal 2021.