PSBB Total Anies Jangan sampai Gangggu Ekonomi, Istana: Remnya Harus Pas

Kamis, 10 September 2020 | 13:39 WIB
PSBB Total Anies Jangan sampai Gangggu Ekonomi, Istana: Remnya Harus Pas
PSBB Jakarta (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menanggapi keputusan Gubernur DKI Jakarta yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, kebijakan PSBB total itu harus sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

"Jadi seperti arahan presiden, gubernur silakan mengambil tindakan sesuai data dan fakta di lapangan. Apakah harus direm," ujar Donny saat dihubungi wartawan, Kamis (10/9/2020).

Namun, dia meminta agar keputusan Anies soal pembatasan sosial itu tak berdampak negatif pada perekonomian masyarakat. Sehingga harus ada keseimbangan gas dan remnya dalam penerapan PSBB .

Baca Juga: Akibat Anies Putuskan PSBB Total, Perdagangan Bursa Efek Merosot Tajam

"Tentu saja keseimbangan itu harus ditemukan. Rem pun jangan sampai berdampak pada ekonomi. Jadi remnya harus pas," ucap dia.

Ia menambahkan bahwa Pemprov DKI harus menentukan sektor mana saja yang dibuka dan ditutup selama PSBB.

"Harus dipilah mana yang ditutup mana yang dibuka," katanya.

Tarik Rem Darurat

Anies akhirnya memutuskan untuk menarik rem darurat demi mencegah penularan corona kian meluas. Anies memutuskan untuk kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat.

Baca Juga: Pengusaha Kembali Dihajar PSBB

Anies mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI. Ia dan jajarannya memutuskan untuk menerapkan PSBB sebelum masa transisi atau pembatasan yang lebih ketat dari sekarang.

Dengan kebijakan ini, maka kegiatan yang sudah sempat diizinkan dengan pembatasan kapasitas kembali dilarang. Misalnya seperti bekerja di kantor, hingga beribadah.

"Kita semua dalam pertemuan tadi bersepakat untuk tarik rem darurat, yaitu bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan usahakan beribadah juga dari rumah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Anies mengatakan, jika kebijakan ini tidak diambil, maka situasi penyebaran corona akan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kapasitas Rumah Sakit (RS) ICU dan tempat isolasinya, serta angka kematian begitu tinggi.

"Kita akan terus meningkatkan kapasitas, tapi jika tidak ada pembatasan ketat, maka akan mengulur waktu dan rumah sakit akan penuh," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI