Diciduk Polisi, Pria Ngaku Pembunuh Editor Metro TV Ternyata Bercanda

Kamis, 10 September 2020 | 12:55 WIB
Diciduk Polisi, Pria Ngaku Pembunuh Editor Metro TV Ternyata Bercanda
Sebilah pisau yang ditemukan di lokasi tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo di pinggir tol JORR Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (istimewa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat membeberkan alasan polisi melepas lagi pria setelah mengaku telah membunuh editor Metro TV, Yodi Prabowo. Pria itu sempat ditangkap aparat saat berada di Riau.

Ade mengatakan, setelah sempat ditangkap, pria itu ternyata hanya bercanda dengan berpura-pura menjadi pelaku yang telah membunuh Yodi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Ade, pengakuan pria yang disampaikan lewat media sosial itu hanya becanda untuk menakut-nakuti saat dirinya ribut dengan temannya.

"Dia ribut sama temennya dan kemudian meng-upload 'kamu enggak tau siapa saya, saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi' gitu ceritanya," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Baca Juga: Pria Ngaku Bunuh Editor Metro TV, Tapi Dilepas Lagi Polisi

"Dia (pria ngaku pembunuh Yodi) itu hanya marah, becanda aja," sambungnya.

Ade mengaklaim sejak awal memang sudah curiga atas pengakuan yang diberikan pria asal Riau tersebut.

"Waktu itu kami amankan dengan asumsi, dengan satu pertimbangan, yang pertama apa benar informasi itu (dia pembunuh Yodi), walaupun kita yakin tidak benar," kata dia.

Akhirnya kecurigaan itu pun terjawab setelah polisi memeriksa pria tersebut. Dari hasil pemeriksaan, kata Ade polisi tak menemuan fakta yang menguatkan bahwa pria tersebut benar pembunuh Yodi.

"Ya ternyata memang tidak benar, dan sudah diklarifikasikan ke orang Metro TV juga kita undang untuk datang itu," ungkapnya.

Baca Juga: Fakta Kematian Editor Metro Tv Bisa Berubah, Keluarga Ikut Cari Bukti Baru

Lebih lanjut, Ade pun mengatakan polisi akhirnya melepaskan lagi pria tersebut karena dianggap bukan merupakan pelaku yang membunuh Yodi.

"Jadi sampai sekarang kita masih dalam kesimpulan yang pernah saya sampaikan (Yodi tewas bunuh diri)," imbuhnya.

Bunuh Diri

Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebelumnya telah menyimpulkan bahwa Yodi tewas kerena bunuh diri. Pria tersebut diduga tewas bunuh diri dengan cara menusukkan pisau ke tubuhnya sendiri sebanyak empat kali.

Beberapa tusukan tersebut bahkan hingga menembus organ paru-parunya.

Ade ketika itu mengungkapkan bahwa pisau yang digunakan untuk bunuh diri itu dibeli oleh Yodi di Ace Hardware, Rempoa, Tanggerang Selatan, pada 7 Juli 2020, pukul 14.17 WIB.

"Jadi pisau itu yang dipakai beli sendiri. Dia masuk dan keluar juga ada, hanya 8 menit. Begitu masuk langsung menuju tepat di mana pisau terpajang lalu ke kasir bayar dan tinggalkan, artinya hanya satu yang dia cari dia masuk ke situ," katanya saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) lalu.

Sementara, dari nota pembelian pisau diketahui bahwa Yodi membeli pisau itu seharga Rp 89 ribu. Peristiwa saat Yodi membeli pisau tersebut juga tertekan kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di Ace Hardware.

"Jelas pisau didapatkan dari CCTV dia beli sendiri. Ini notanya, ini tangkapan CCTVnya ada, bukti parkirnya ada," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI