Menanggapi kisah dr. Ottiara, Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito yang juga hadir dalam acara Najwa Shihab memaparkan penjelasnnya.
"Sekitar 30 persen pasien di DKI berasal dari Bodetabek dan itu menjadi beban untuk DKI juga. Jadi sebenarnya di daerah lainnya kesediaan tempat tidur, ICU di daerah lain juga terbatas. Tapi yang jadi alarm ya di DKI karena menjadi penyangga daerah lainnya," kata Wiku.
Menurutnya, untuk rumah sakit swasta di daerah sekitar Jakarta, apabila ada pasien yang sedang dan ringan maka bisa dipindahkan ke RS Wisma Atlet.
Tetapi lebih lanjut Wiku menegaskan, masyarakatnya harus bisa ikut menekan penyebaran Covid-19 dengan tetap patuh pada protokol kesehatan.
"Kita harus rem masyarakatnya, harus betul-betul berperilaku protokol kesehatan yang bagus," tambahnya.
Sementara Manager Pelayanan Medik RSUI dr. Rakhmat hidayat yang hadir dalam forum yang sama juga sejalan dengan kesulitan yang dialami dr. Ottiara.
"Per malam kami terima 30-50 rujukan, dengan yang bisa kami tampung 3-5 maksimal karena tidak ada tempat untuk itu," kata Rakhmat.
Rakhmat menjelaskan, pihak rumah sakitnya sebenarnya bisa memaksakan tempat darurat untuk disediakan, hanya saja tenaga yang tersedia sangat terbatas.
Hingga tulisan ini dibuat, video Najwa Shihab tersebut telah ditonton sebanyak 6 ribu lebih warganet dan mendapat ratusan komentar.
Baca Juga: Terjun Bebas, Ini Identitas Pasien Covid yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet
Salah satu komentar datang dari Teguh Putra yang mengaku sebagai tenaga kesehatan.